Drama Kehidupan Helikopter V-22 Osprey: Indonesia Putuskan Bukan Jodohnya

Drama Kehidupan Helikopter V-22 Osprey: Indonesia Putuskan Bukan Jodohnya

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Kisah panjang perjalanan V-22 Osprey, helikopter canggih buatan Boeing, tampaknya memasuki babak baru dengan pembatalan rencana akuisisi oleh Indonesia.

Sebuah drama penuh kontroversi dan intrik melibatkan persetujuan awal, insiden mengerikan, dan pertimbangan strategis yang akhirnya membawa Indonesia untuk memutuskan bahwa V-22 Osprey bukanlah jodohnya.

Awalnya, berita bahwa Amerika Serikat menyetujui rencana Indonesia untuk mengakuisisi helikopter V-22 Osprey menciptakan kegembiraan di dunia pertahanan.

BACA JUGA:Perjalanan Sulit Arab Saudi: Persyaratan Hubungan dengan Israel untuk Memperoleh F-35

BACA JUGA:Mobil Maung Pindad: Gaya Militer, Kesenangan Sipil, Siap Menggebrak Pasar Otomotif Indonesia

Namun, seperti cerita dalam sebuah novel, plot ini berubah secara dramatis ketika Indonesia memutuskan untuk membatalkan kesepakatan yang telah disetujui oleh Amerika Serikat.

Alasan dibalik pembatalan ini menjadi fokus perhatian, dan sejumlah alasan kuat muncul.

Harga V-22 Osprey menjadi perdebatan utama, dianggap terlalu mahal oleh pihak Indonesia.

BACA JUGA:Mobil Maung Pindad: Gaya Militer, Kesenangan Sipil, Siap Menggebrak Pasar Otomotif Indonesia

BACA JUGA:Sebenarnya Indonesia Siap Terbang Dengan Su-35, Tetapi?

Bahkan, pabrikan sendiri tidak lagi merekomendasikan penggunaan helikopter ini untuk keperluan tempur, menciptakan dilema besar di koridor keputusan pertahanan.

Sebelum dramatisasi pembatalan, pada tahun 2020, Amerika Serikat sudah memberikan persetujuan dengan Indonesia bersiap untuk membayar sekitar 2 miliar dolar AS.

Pada saat itu, helikopter ini dianggap sebagai solusi logistik yang sangat diinginkan, terutama mengingat luasnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BACA JUGA: Senjata-senjata Buatan Indonesia, Diantaranya ada Yang Terbaik di Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: