Perjalanan Sulit Arab Saudi: Persyaratan Hubungan dengan Israel untuk Memperoleh F-35

Perjalanan Sulit Arab Saudi: Persyaratan Hubungan dengan Israel untuk Memperoleh F-35

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Jet tempur F-35, karya Lockheed Martin dari Amerika Serikat, menjadi magnet tak terelakkan bagi berbagai negara, termasuk Arab Saudi.

Meskipun demikian, permintaan Arab Saudi untuk mengakuisisi F-35 belum mendapat persetujuan dari AS, menciptakan dinamika menarik dalam geopolitik militer global.

Jerman, dalam kontrast yang menarik, akhirnya memberikan lampu hijau untuk menjual Eurofighter Typhoon miliknya kepada Arab Saudi setelah awalnya menolak.

BACA JUGA:PT Pindad Serahterimakan 10 Unit Tank Harimau: Langkah Menuju Kemandirian Alutsista Indonesia

BACA JUGA:Mobil Maung Pindad: Gaya Militer, Kesenangan Sipil, Siap Menggebrak Pasar Otomotif Indonesia

Ini menciptakan perbedaan signifikan dalam pendekatan negara-negara terhadap penjualan alutsista canggih.

Persaingan sengit muncul antara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar untuk memperebutkan sejumlah unit pertama F-35, sebuah jet tempur generasi kelima yang dianggap sebagai puncak teknologi militer.

Dengan keuangan yang melimpah, khususnya dibandingkan dengan rata-rata negara Asia Pasifik dan dunia, negara-negara Timur Tengah termotivasi untuk berinvestasi besar dalam memperkuat kekuatan militer mereka.

BACA JUGA:Sebenarnya Indonesia Siap Terbang Dengan Su-35, Tetapi?

BACA JUGA: Senjata-senjata Buatan Indonesia, Diantaranya ada Yang Terbaik di Dunia

Meski begitu, mengakuisisi alutsista kelas dunia, terutama yang berasal dari Barat, bukanlah langkah yang mudah.

Banyak negara Timur Tengah memilih untuk bergabung dengan NATO untuk mempermudah proses akuisisi alutsista.

Namun, keikutsertaan mereka dalam aliansi ini tidak langsung memberikan akses mudah kepada senjata-senjata canggih dari Blok Barat.

BACA JUGA:PT Pindad Pamer Kehebatan! PC-816 V1 dan AM-1, Senapan Serbu Terkini yang Siap Menantang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: