Dibalik Indonesia Membatalkan Rencana Pembelian Pesawat MV-22 Osprey dari Amerika Serikat

Dibalik Indonesia Membatalkan Rencana Pembelian Pesawat MV-22 Osprey dari Amerika Serikat

--

BACA JUGA:Sebenarnya Indonesia Siap Terbang Dengan Su-35, Tetapi?

Namun, ada aspek lain yang juga perlu dipertimbangkan.

Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, M. Herindra, menekankan bahwa pembelian alutsista tidak hanya berkaitan dengan pesawat itu sendiri, tetapi juga sistem pendukungnya secara keseluruhan.

Ini termasuk peluru kendali, bom, pelatihan, dan infrastruktur pendukung lainnya. Dalam konteks ini, keputusan untuk membatalkan pembelian tersebut dapat dilihat sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran pertahanan.

BACA JUGA: Senjata-senjata Buatan Indonesia, Diantaranya ada Yang Terbaik di Dunia

BACA JUGA:PT Pindad Pamer Kehebatan! PC-816 V1 dan AM-1, Senapan Serbu Terkini yang Siap Menantang

Pertimbangan mekanisme anggaran juga menjadi faktor penting dalam keputusan ini. Herindra menyatakan bahwa diskusi antara Kementerian Pertahanan, angkatan bersenjata, dan pihak-pihak terkait lainnya dilakukan secara menyeluruh.

Pendekatan "bottom-up" digunakan, dengan satuan bawah mengajukan kebutuhan mereka, yang kemudian dievaluasi secara cermat untuk menentukan apakah pembelian tersebut layak dan sesuai dengan prioritas strategis negara.

Selain itu, ada juga pertimbangan teknis dan operasional yang perlu dipertimbangkan.

BACA JUGA:Radar Canggih dari Italia Merambah Indonesia: Inilah Leonardo RAT 31 DL/M yang Mencengangkan

BACA JUGA:TNI AU Luncurkan Program Ambisius: Misi AWACS dan Keterlibatan PTDI dalam Proyek Revolusioner

Meskipun MV-22 Osprey dianggap sebagai pesawat yang sangat canggih dan efisien, ada beberapa kekhawatiran terkait dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang mungkin menjadi beban tambahan bagi anggaran pertahanan Indonesia.

Selain itu, ada juga pertanyaan tentang ketersediaan suku cadang dan layanan dukungan teknis dalam jangka panjang.

Keputusan untuk membatalkan pembelian ini tidak diragukan lagi merupakan keputusan yang sulit bagi pemerintah Indonesia.

BACA JUGA:Super Rafale F5: Persaingan Varian Terbaru yang Menggetarkan di Arena Jet Tempur Global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: