Bertahan Hidup di Antara Cabang: Kupu-Kupu dan Perjuangan Melawan Predator
Bertahan Hidup di Antara Cabang: Kupu-Kupu dan Perjuangan Melawan Predator. Fhoto : iStockphoto.com---
3. Kecoa dan Laba-laba, Pemangsa Nocturnal yang Licin
Hewan nocturnal seperti kecoa dan laba-laba seringkali beraktifitas pada malam hari, membuat kepompong yang terbuka atau yang tergantung di malam hari menjadi lebih rentan terhadap serangan.
Laba-laba dapat membuat jaring di sekitar kepompong atau mengejar ulat yang sedang mencari tempat untuk membentuk kepompong.
4. Tikus dan Kadal, Ancaman di Tanah dan Dahan
Tikus dan kadal juga dapat menjadi ancaman bagi kepompong yang berada di tanah atau di dahan rendah.
Tikus, dengan kemampuannya merayap dan mencari makanan, dapat dengan mudah menemukan kepompong yang terbuka. Kadal yang hidup di sekitar tumbuhan juga dapat menjadi predator yang mengintai di lingkungan sekitar kepompong.
BACA JUGA:Sayap Keajaiban: Mitos-Mitos Menarik di Balik Kupu-Kupu yang Mempesona
BACA JUGA:Pesona Kupu-Kupu: Menguak Fakta Unik di Balik Sayap yang Menawan
5. Hewan Kecil Lainnya, Pencuri Subtil
Selain predator yang lebih mudah diidentifikasi, ada juga hewan-hewan kecil seperti semut atau serangga kecil lainnya yang bisa menjadi pencuri subtil.
Mereka mungkin tidak secara langsung merusak kepompong, tetapi bisa mencuri bagian-bagian kecil dari benang kepompong untuk digunakan sebagai bahan sarang atau sumber makanan.
A. Perlindungan dari Ancaman Predator
Ketika kepompong harus berhadapan dengan berbagai predator, alam telah memberikan beberapa mekanisme perlindungan.
Duri atau rambut halus di beberapa jenis kepompong dapat membuatnya sulit dimakan atau dijangkau oleh predator.
Beberapa kupu-kupu juga menghasilkan bahan kimia yang tidak enak atau bahkan beracun untuk melawan predator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: