Kisah Misteri di Balik Tuduhan Pencurian Data Jet Tempur KF-21 Boramae Oleh Insinyur Indonesia

NASIONAL, PALPOS.ID-Sebuah kisah seru dan misterius menghiasi panggung geopolitik antara Indonesia dan Korea Selatan ketika tuduhan pencurian data jet tempur KF-21 Boramae mencuat ke permukaan.

Ini bukanlah cerita biasa tentang kejahatan siber, namun sebuah drama yang melibatkan insinyur-insinyur, proyek militer senilai miliaran dolar, dan keterlibatan dua negara yang sedang menegosiasikan hubungan mereka.

Kisah dimulai di awal tahun 2016, ketika Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk memulai proyek bersama dalam pengembangan jet tempur KF-21.

BACA JUGA:Indonesia Harus Bisa Membangun Kapal Perang Destroyer Siluman

BACA JUGA:Indonesia dan Korea Selatan: Menghadapi Tantangan dalam Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae

Proyek ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi kedua negara, tidak hanya sebagai langkah menuju kemandirian dalam industri pertahanan, tetapi juga sebagai simbol kerja sama regional yang kuat.

Namun, bayangan misterius mulai muncul pada Januari 2024, ketika Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan mengeluarkan tuduhan yang mengguncang kedua negara tersebut.

Dua insinyur Indonesia diduga mencoba mencuri data teknologi terkait proyek KF-21. Kabar ini segera menyebar seperti api di padang rumput kering, memicu kekhawatiran dan spekulasi di antara pengamat geopolitik.

BACA JUGA:Ketika Kedua Jet Elite Berebut Superioritas Udara

BACA JUGA:Jupiter Aerobatic Team Melakukan Latihan Perdana di Singapore Airshow 2024

Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam.

Mereka segera merespons tuduhan tersebut dengan serius. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sedang menyelidiki tuduhan tersebut dengan cermat.

KBRI Seoul dilibatkan secara aktif dalam komunikasi dengan pihak berwenang Korea Selatan untuk mendalami lebih jauh kasus ini.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Helikopter Serang WZ-10ME Buatan China

Sumber: