Pemekaran Provinsi Sumatera Utara (Sumut): Transformasi Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias

Pemekaran Provinsi Sumatera Utara (Sumut): Transformasi Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias

Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Empat Daerah Tertinggal Masuk Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Nias.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

5. Dukungan Pihak Terkait:

Ketua Panitia Pemekaran Provinsi Sumatera Tenggara, Harry Lontung Siregar, telah melakukan koordinasi dengan Komisi II DPR RI dan telah melengkapi semua persyaratan yang diperlukan. 

Meskipun moratorium masih berlaku, harapannya tinggi bahwa provinsi baru ini dapat segera terwujud, mengingat upaya keras yang telah dilakukan oleh pihak terkait.

6. Suara dari Tokoh Masyarakat:

Tokoh masyarakat Tapanuli Bagian Selatan, Rusdi Lubis, memberikan dukungan kuat, menganggap Provinsi Sumatera Tenggara sangat layak untuk dimekarkan. 

Alasan utamanya termasuk luasnya wilayah Sumatera Utara dan potensi sumber daya alam yang melimpah. 

Suara tokoh masyarakat ini menjadi cerminan aspirasi masyarakat yang mendambakan perubahan positif melalui pemekaran.

7. Potensi Sumber Daya Alam:

Mantan Bupati Tapanuli Selatan, H Syahrul M Pasaribu, menyatakan keyakinannya terhadap potensi daerah Tabagsel. 

Menyoroti kekayaan sumber daya alam, energi baru dan terbarukan, emas, dan sektor lainnya, Pasaribu menjadi salah satu suara penting dalam mendorong pemekaran. 

Potensi sumber daya alam yang melimpah di Provinsi Sumatera Tenggara menjadi daya tarik utama dalam wacana pembentukan ini.

Menggagas Perubahan:

Wacana pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara terus memanas, didukung oleh berbagai pihak yang melihat potensi positif dalam pemekaran tersebut. 

Meskipun masih ada hambatan, dukungan dari tokoh masyarakat, mantan anggota DPR RI, dan mantan Bupati memberikan optimisme bahwa pembentukan provinsi baru ini dapat segera terealisasi. 

Rakyat Sumatera Utara pun diharapkan dapat melihat dampak positif dari pemekaran ini, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: