Tragedi Ambruknya Girder: Lima Korban Dirujuk ke RSUD Prabumulih dan RS AR Bunda Prabumulih

Tragedi Ambruknya Girder: Lima Korban Dirujuk ke RSUD Prabumulih dan RS AR Bunda Prabumulih

Tragedi Ambruknya Girder: Lima Korban Dirujuk ke RSUD Prabumulih dan RS AR Bunda Prabumulih--

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Kecelakaan tragis akibat ambruknya girder pada proyek pembangunan Flyover Bantaian di Desa Bantaian, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, pada Kamis 7 maret 2024, telah mengejutkan masyarakat dan menimbulkan keprihatinan yang mendalam. 

Akibat insiden itu, 2 orang dinyatakan meninggal dunia dan 5 orang diantaranya terpaksa di larikan ke rumah sakit yang ada di Kota Prabumulih yakni 3 dirawat di RSUD Prabumulih dan 2 lainnya dirujuk ke RS AR Bunda Prabumulih.

Ketiga korban yang dirawat di RSUD Prabumulih yakni Edi Setiawan (21) warga Lampung, M Hidayat (51) warga Palembang, dan Edi, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih. 

Sementara 2 yang dirawat di RS AR Bunda Prabumulih yakni Tegar dan Mufaridin. Ketiganya saat tengah menjalani perawatan yang intensif. 

BACA JUGA:Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kajari Prabumulih: Gerakan Ini Penting Untuk Merubah Mindset

BACA JUGA:Datangi DPRD Prabumulih, Warga Desak Tower Provider Direlokasi

"Memang benar saat ini ada 3 orang korban ambruknya girder proyek flyover Muara Enim yang dirawat di sini (RSUD Prabumulih). 

Ketiga korban masuk sekitar pukul 14.30 WIB," ungkap Direktur RSUD Prabumulih, drg Sri Widiastuti, melalui Kasubbag Hukormas, Denni Kurniawan SKM MSi.

Denni Kurniawan menjelaskan bahwa dua dari tiga korban yang dirawat di RSUD Prabumulih merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, 

sementara satu korban adalah pekerja dari perusahaan Wika Beton. Keadaan mereka sangat memprihatinkan, dengan satu orang harus menjalani jahitan di kepala dan dua lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan Rontgen.

"Ketiganya saat ini dalam kondisi sadar," sebutnya, seraya menegaskan bahwa ketiganya belum bersedia diwawancarai oleh awak media karena masih trauma dan membutuhkan istirahat yang cukup.

BACA JUGA:Bantu Pemkot Prabumulih Tekan Laju Inflasi, PHR Zona 4 Ikut Berikan Subsidi

BACA JUGA:Jelang PPDB, Kajari Prabumulih: Kalau Ada Mindset Mencari Keuntungan Disekolah Tinggalkan

Sementara itu, Humas RS AR Bunda, Didi, mengungkapkan bahwa dua korban yang dirawat di RS AR Bunda saat ini kondisinya masih lemah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: