Tantangan Indonesia : PT PAL dan Visi Indonesia Menuju 12 Kapal Selam

BACA JUGA:PT PAL dan Naval Grup Resmi Bangun 2 Kapal Selam Scorpene Evolved Full LIB

Dengan ketegangan regional yang meradang dan sengketa maritim yang terus menerus, kemampuan untuk secara independen memproduksi dan merawat aset-aset angkatan laut menjadi sangat penting bagi kedaulatan Indonesia.

Namun, perjalanan menuju kemandirian tidaklah mudah. Ketidakmauan kekuatan Barat untuk berbagi teknologi militer sensitif dengan Indonesia telah menjadi tantangan yang persisten.

Para skeptis seperti Ian Storey dari Fulcrum telah menyuarakan keraguan tentang kemampuan Indonesia untuk mendapatkan transfer teknologi semacam itu, apalagi melakukan produksi mandiri peralatan pertahanan yang kompleks.

BACA JUGA:Su-37 Flanker-Terminator Jet Tempur Paling Misterius di Keluarga Flanker

 BACA JUGA:Langkah Maju Industri Militer China Sedang Kembangkan Jet Tempur J-15D EW untuk Kapal Induk Fujian

Namun, Indonesia telah membuktikan skeptisisme tersebut salah dengan proyek-proyek ambisius seperti Scorpene dan Fregat Merah Putih yang dibuat di dalam negeri.

Keputusan untuk memproduksi dua kapal selam Scorpene sepenuhnya di Indonesia, dengan transfer teknologi termasuk, menjadi bantahan yang lantang terhadap para penentang.

Ini adalah bukti determinasi Indonesia untuk menentang kebijaksanaan konvensional dan membangun identitasnya di industri pertahanan global.

BACA JUGA:Argentina Untung Besar dengan Pembelian Jet Tempur F-16 dari Eks Denmark

BACA JUGA:Rusia Menganalisis IFV Marder 1A3 Ukraina yang Ditangkap:

Di jantung kekuatan industri pertahanan Indonesia terletak PT PAL, galangan kapal nasional di Surabaya.

Sebagai pusat aspirasi angkatan laut Indonesia, PT PAL mewujudkan semangat ketangguhan dan inovasi.

Komitmennya untuk melanjutkan program kapal selam nasional mencerminkan tekad Indonesia yang teguh untuk melindungi kepentingan maritimnya.

BACA JUGA:Ukraina Wajib Waspada Rusia Tingkatkan Kemampuan Rudal Jelajah KH-101 Lebih Signifikan

Sumber: