Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Jejak Sejarah Blora Bagian Otonomi Baru Provinsi Jawa Utara
Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Jejak Sejarah Blora Bagian Otonomi Baru Provinsi Jawa Utara.-Palpos.id-Foto : Tangkapan Layar Youtube @abbadsky
Bupati pertamanya adalah WILATIKTA. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, petani Blora memimpin perlawanan melawan penjajahan karena kondisi sosial dan ekonomi yang memburuk.
Pajak kepala yang diterapkan oleh penjajah pada tahun 1882 sangat memberatkan pemilik tanah (petani).
Kekayaan Budaya Blora
Blora bukan hanya memiliki sejarah yang kaya, tetapi juga kekayaan budaya yang patut diapresiasi.
BACA JUGA:Pemekaran Wiayah Jawa Tengah Menuju Jawa Selatan: Menggali Potensi dan Tantangan Otonomi Baru
Salah satu komunitas adat yang tinggal berkelompok di Blora adalah suku Samin atau yang dikenal sebagai Sedulur Sikep.
Masyarakat Samin adalah petani agraris yang terkenal dengan keluguan, kejujuran, dan sikap apa adanya yang terkadang dianggap unik dan membuat mereka berbeda.
Mereka mengikuti dan mempertahankan ajaran Samin Surosentiko yang muncul pada masa kolonial Belanda pada tahun 1890.
Potensi dan Fakta Menarik Lainnya
Tanah Longsor: Kabupaten Blora rawan terkena kekeringan dan longsor karena sebagian wilayahnya berada di pegunungan kapur.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Potensi Kabupaten Banjarnegara Ditengah Otonomi Baru Jawa Selatan
Moto Unik: Kabupaten Blora memiliki moto unik, "Cacana Jaya Kerta Bhumi", yang menggambarkan kedamaian, kejayaan, dan kemakmuran di daerah ini.
Julukan: Blora memiliki beberapa julukan seperti "Kota Sate", "Kota Barongan", dan "Kota Samin" yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi lokalnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: