Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Blora Kota Jati di Wilayah Otonomi Baru Provinsi Jawa Utara
Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Blora Kota Jati di Wilayah Otonomi Baru Provinsi Jawa Utara.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Versi lain menyebut bahwa Blora berasal dari kata belo (anak kuda) dan lara (sakit), sehingga bisa diartikan sebagai anak kuda yang kesakitan.
Julukan Kabupaten Blora
Kabupaten Blora memiliki beberapa julukan, di antaranya adalah Kota Sate karena sate khas Blora terkenal dengan bumbu dan penyajiannya yang menggunakan daun jati.
Selain itu, Blora juga dikenal sebagai Kota Barongan karena seni barongan yang dilestarikan dalam upacara adat dan festival, serta Kota Samin karena perjuangan unik Samin Surosentiko melawan penindasan Belanda.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Kabupaten Kudus Calon Ibukota Provinsi Otonomi Baru Jawa Utara
BACA JUGA:Usulan Pemekaran Wilayah Provinsi Jawa Utara: Menuju Efektivitas Wilayah Otonomi Baru di Jawa Tengah
Kota Jati
Blora juga dijuluki sebagai Kota Jati karena kabupaten ini merupakan produsen kayu jati terbesar di Pulau Jawa. Kayu jati Blora memiliki kualitas terbaik di Indonesia dan mendunia.
Batik Blora
Kabupaten Blora mengembangkan corak batik khas dengan motif daun jati dan mustika yang mengandung filosofi hidup dan etos kerja. Batik Blora dikenal karena mencerminkan potensi hutan jati yang meliputi 40 persen wilayahnya.
Pemekaran Provinsi Jawa Utara
Untuk diketahui, nama Kabupaten Blora masuk dalam usulan pemekaran Provinsi Jawa Utara atau Jatara dari wilayah Jawa Tengah.
Rencana tersebut mencakup pemisahan dari provinsi induknya Jawa Tengah, dan melibatkan 6 kabupaten, yaitu Kudus, Pati, Jepara, Rembang, Blora, dan Grobogan. Selain itu, Kabupaten Kudus diusulkan menjadi ibukota baru Provinsi Jatara.
BACA JUGA:Pemekaran Wiayah Jawa Tengah Menuju Jawa Selatan: Menggali Potensi dan Tantangan Otonomi Baru
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Potensi Kabupaten Banjarnegara Ditengah Otonomi Baru Jawa Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: