Patin Pustina, Jenis Patin Yang Jadi Primadona, Ini Kelebihanya dari Jenis Lain

Patin Pustina, Jenis Patin Yang Jadi Primadona, Ini Kelebihanya dari Jenis Lain

Budidaya Ikan Patin Pustina--Foto: Isro/Palpos.id

OGANILIR,PALPOS.ID - Kepala Dinas Perikanan Ogan Ilir, Bustanul Arifin, menyampaikan bahwa ikan patin menjadi primadona dalam sektor budidaya ikan saat ini, terutama dengan hadirnya jenis baru yakni ikan patin Pustina. Jenis patin ini memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi para petani ikan.

Bustanul Arifin menjelaskan bahwa ikan patin Pustina memiliki warna yang lebih menarik dan rasa yang lebih gurih, mirip dengan ikan patin sungai.

Salah satu keunggulan utama patin Pustina adalah tidak adanya rasa tanah atau amis, yang sering kali menjadi keluhan pada ikan patin jenis lain. Selain itu, waktu panen yang lebih singkat serta kemudahan dalam pembudidayaan menjadikan patin Bostina sangat ideal untuk dibudidayakan.

"Ikan patin Pustina berwarna lebih hitam dan tidak memiliki sirip merah seperti ikan patin yang biasa kita temukan di pasar," ujar Bustanul kepada Palpos belum lama ini. Mjnggu, 26 Mei 2024.

BACA JUGA:Gelar Upacara Hari Otonomi Daerah ke XXVIII di Kabupaten Ogan Ilir,Wabub OI Sampaikan Hal Ini

BACA JUGA:Alfrenzi Panggarbesi Gelar Pasar Murah Ramadan, Gelontorkan 10 Ton Gula untuk Masyarakat

 "Masa panennya hanya 4 hingga 5 bulan dengan berat sekitar 1/2 kilogram per ekor. Dari segi harga, ikan patin Pusstina dijual sekitar 17 ribu rupiah per kilogram di pengepul, 22 ribu rupiah di pasaran," katanya.

Dalam hal pemeliharaan, Bustanul menambahkan bahwa proses budidaya ikan patin Pustina tidak jauh berbeda dengan ikan patin jenis lainnya. 

Namun, keunggulan utama dari patin Pustina adalah pertumbuhannya yang lebih cepat, daya tahan yang lebih kuat terhadap serangan penyakit, serta angka kematian yang lebih rendah.

"Di Balai Benih Ikan (BBI) kita (Ogan Ilir), ikan patin Pustina sangat direkomendasikan dibandingkan patin jenis lainnya," tegas Bustanul.

Proses pemijahan ikan patin Pustina dilakukan melalui suntik atau kawin buatan. Hal ini disebabkan oleh sifat ikan patin yang tidak bisa serta merta untuk kawin secara alami. 

BACA JUGA:Pererat Hubungan Dengan Masyarakat, Polsek RKT dan Masyarakat Kompak Bersihkan Tempat Ibadah

BACA JUGA:Polres OKU Terjunkan Personel Bantu Korban Banjir

Modifikasi ini diperlukan untuk meningkatkan persentase kelangsungan hidup benih ikan, mengingat banyaknya ikan predator yang dapat mengancam keberlangsungan hidup mereka jika kawin secara alami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: