Gelar Upacara Hari Otonomi Daerah ke XXVIII di Kabupaten Ogan Ilir,Wabub OI Sampaikan Hal Ini

Gelar Upacara Hari Otonomi Daerah ke XXVIII di Kabupaten Ogan Ilir,Wabub OI Sampaikan Hal Ini

Wabub OI H. Ardani jadi Pembina Upacara--Foto: Humas Pemkab Ogan Ilir

OGANILIR,PALPOS.ID - Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII di Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 29 April 2024 menjadi momentum penting untuk merenungkan perjalanan Otonomi Daerah sejak diberlakukannya 28 tahun yang lalu. Bertempat di Lapangan Upacara KPT Tanjung Senai, upacara tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Ogan Ilir, H. Ardani turut hadir dalam acara tersebut. Dihadiri juga Kepala Perangkat Daerah, Ketua Pengadilan Negeri Kayu Agung, Forkopimda Ogan Ilir, serta peserta upacara lainnya.

Dalam sambutan yang dibacakan atas nama Menteri Dalam Negeri, Wakil Bupati H. Ardani menggarisbawahi tema yang diusung pada peringatan tahun ini, yaitu "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat." 

"Tema ini dipilih dengan tujuan untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab, dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan pentingnya membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal," kata Ardani. Senin,29 April 2024.

Dalam konteks ekonomi hijau, yang menjadi salah satu strategi transformasi ekonomi Indonesia menuju visi 2045, katanya, kebijakan desentralisasi memberikan ruang bagi Pemerintah Daerah untuk mengelola sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan. 

BACA JUGA:Rapat Paripurna Pembahasan LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023 Berlangsung Khikmat

BACA JUGA:Pemkab Muba Rakor Bersama BRIN, Bahas Kajian Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem di Muba

Hal ini tercermin dalam keleluasaan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan eksperimentasi kebijakan di tingkat lokal, termasuk penerapan teknologi hijau seperti energi terbarukan, mobil listrik, pengolahan limbah ramah lingkungan, serta desain bangunan yang berkelanjutan.

"Selama 28 tahun berlalu sejak diberlakukannya otonomi daerah, tercatat dampak positif yang signifikan, antara lain peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan peningkatan kemampuan fiskal daerah. Hal ini menandakan bahwa otonomi daerah telah memberikan kontribusi yang berarti dalam pembangunan suatu daerah,"katanya.

Namun demikian, perjalanan otonomi daerah juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dalam upaya menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selain itu, perlunya penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat daerah juga menjadi fokus penting dalam menghadapi tantangan masa depan. Pemerintah daerah perlu terus meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup secara efektif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Korban Banjir di OKU Alami Penyakit Gatal-gatal

BACA JUGA:Cegah Balap Liar, Timsus Macam Komering Polres OKI Gencar Lakukan Patroli di Depan RSUD Kayuagung

Dalam menghadapi masa depan, Kabupaten Ogan Ilir berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari perubahan menuju pembangunan yang berkelanjutan. Melalui kerjasama antar semua pemangku kepentingan, diharapkan Kabupaten Ogan Ilir dapat menjadi contoh dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan bagi daerah-daerah lain di Indonesia.**

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: