Dampak Blackout, Tegangan Listrik di Perumda Tirta Musi Belum Stabil Air Bersih Belum Mengalir

Dampak Blackout, Tegangan Listrik di Perumda Tirta Musi Belum Stabil Air Bersih Belum Mengalir

Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Palembang, Cik Mit memberi penjelasan terkait layanan air bersih pasca blackout-erika/palpos.id-

PALEMBANG, PALPOS.ID – Gangguan pada jaringan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat milik PT PLN (Persero) menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar Gardu Induk di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu. 

Akibat pemadaman listrik (blackout) di Sumatera Selatan,Jambi dan Bengkulu yang terjadi Selasa 4 Juni 2024  telah berdampak signifikan pada distribusi air bersih di Kota Palembang. 

Semua pembangkit dan pompa air yang digerakkan oleh motor listrik mengalami gangguan operasional mulai dari pukul 11 siang kemarin. 

Meski malamnya sempat beroperasi sebentar sekitar pukul 10.00 malam, tegangan listrik yang diterima belum memenuhi kriteria standar (385-410 volt), sehingga operasional tidak bisa dilanjutkan.

BACA JUGA:Distribusi Air Bersih di Palembang Terhenti, Ternyata Ini Penyebabnya

"Akibat pemadaman listrik, tegangan yang diterima beberapa area masih tidak stabil. Hingga hari ini, beberapa unit distribusi dan booster pump belum beroperasi secara maksimal," ujar Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Palembang, Cik Mit.

Saat ini, lanjutnya, petugas distribusi dan produksi Perumda Tirta Musi sedang bekerja keras di lapangan untuk menormalkan kembali kondisi. 

Perumda Tirta Musi juga telah berkoordinasi dengan pihak PLN agar segera dilakukan perbaikan dan stabilisasi tegangan. 

"Saya ingin menginformasikan kepada pelanggan, meskipun listrik sudah menyala, beberapa pompa kami masih belum bisa beroperasi karena tegangan yang belum stabil. Standar tegangan yang dibutuhkan adalah antara 385 hingga 410 volt. Jika di bawah 385 volt, pompa tidak dapat berfungsi dengan baik," jelasnya.

BACA JUGA:Listrik di Sumatera Selatan Padam, Layanan Telkomsel Terganggu, Ini Tindakan Pemulihannya

Cik Mit menambahkan,  mereka selalu mengikuti SOP dan tidak akan mengoperasikan pompa di bawah standar tegangan untuk menghindari kerusakan teknis lebih lanjut.

Sejauh ini, beberapa area masih menerima tegangan yang berfluktuasi antara 380 volt.

"PDAM terus berkomunikasi dengan pihak PLN untuk mempercepat perbaikan. Kami juga telah berlangganan layanan premium untuk meminimalkan risiko pemadaman listrik.

Namun, kondisi saat ini memang di luar kendali kami," tambah Cik Mit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: