Kemenkumham Sumsel : 23 Santri Tahfidz pada Rutan Palembang di Wisuda

 Kemenkumham Sumsel : 23 Santri Tahfidz pada Rutan Palembang di Wisuda

--

INFORIAL, PALPOS.ID-Rutan Kelas I Palembang, sebuah lembaga pemasyarakatan yang berlokasi di Sumatera Selatan, baru saja menjadi saksi dari momen yang tak terlupakan.

Pada tanggal 6 Juni, sebuah peristiwa bersejarah terjadi ketika mereka menggelar acara wisuda bagi santri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Tema yang diusung dalam momen bersejarah ini adalah "Membumikan Alquran dan Melangitkan Manusia", sebuah ungkapan yang tak hanya penuh makna, tetapi juga merefleksikan tekad dan semangat yang terkandung di dalamnya.

BACA JUGA: Dorong Pelaksanaan RB, Kadivmin Kemenkumham Sumsel Hadiri Monev di Semarang

BACA JUGA: Tingkatkan Peran dan Fungsi JFT Pengamanan, Kemenkumham Sumsel Gelar Sosialisasi Teknis Pemasyarakatan

Dalam acara tersebut, sebanyak 23 santri dinyatakan lulus setelah menempuh perjalanan pendidikan selama satu tahun penuh.

Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat tantangan dan keterbatasan yang mereka hadapi di dalam lingkungan pemasyarakatan.

Namun, di tengah gemerlapnya sorotan dan aplaus yang memenuhi ruangan, ada juga sebanyak 32 santri lainnya yang harus menerima kenyataan bahwa mereka belum berhasil memenuhi syarat untuk lulus.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel bersama YPMBPBI Berikan Pendidikan Moralitas dan Budi Pekerti pada Warga Binaan

BACA JUGA:Wujudkan Birokrasi Berdampak, Kanwil Kemenkumham Sumsel ikuti Monev RKT-RB.

Meski demikian, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya; itu hanyalah batu loncatan untuk kembali bangkit dan mencoba lagi.

David Rosehan, Kepala Rutan Kelas I Palembang, turut memberikan ucapan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan mereka.

Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa kesuksesan para santri merupakan hasil dari program pembelajaran yang berkesinambungan, terutama program hapus buta huruf yang telah dideklarasikan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Ambil Peran dalam Rakernis Ditjen Kekayaan Intelektual

BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Kirim 12 Lurah/Kades Terbaik pada Paralegal Justice Award 2024

Proses belajar tidak hanya sekadar mencetak prestasi akademis, tetapi juga membentuk karakter dan memperbaiki perilaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: