Baliho Banyak Dirusak, Nandriani Imbau Kompetitor Berpolitik Elegan

POLITIK. PALPOS.ID- Beberapa hari terakhir, sejumlah baliho milik Nandriani, calon Walikota Palembang, mengalami pengrusakan dan vandalisme oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Beberapa baliho bahkan dirubuhkan di beberapa lokasi.

Meskipun demikian, Nandriani menanggapi kejadian ini dengan sikap yang tenang dan mengimbau para kompetitornya untuk bersaing secara sehat dalam kompetisi Pilwako yang akan datang.

Nandriani menyatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku yang terlihat dari rekaman CCTV di lokasi kejadian.

BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024: Herman Deru-Cik Ujang Ajak Relawan Berpolitik Riang Gembira dan Tanpa Caci Maki

BACA JUGA:Drg Asti RD Lakukan Silaturahmi dan Safari Politik di Palembang

Timnya saat ini sedang melakukan inventarisasi lokasi-lokasi yang mengalami pengrusakan. "Identitas beberapa pelaku sudah kami dapatkan dari nomor polisi kendaraan yang digunakan serta data lainnya.

Namun saat ini saya belum terpikir untuk melapor kepada pihak berwajib, tetapi jika terulang, ya harus lapor dong," ujarnya saat ditemui di sela kunjungan silaturrahmi di kawasan 9/10 Ulu, Selasa (11/7).

Menurut pengusaha muda ini, tindakan pengrusakan tersebut tidak perlu terjadi karena baliho yang dipasangnya tidak mengganggu lalu lintas ataupun kenyamanan lingkungan sekitar.

"Saya selalu berpesan kepada tim untuk memasang spanduk dan baliho atas seizin yang punya lahan, tetap memperhatikan estetika, dan tidak mengganggu pandangan mata yang melihatnya," tambahnya lagi.

BACA JUGA:Elektabilitas Ratu Dewa Perkasa : Indikator Politik Indonesia Ungkap Tren Positif

BACA JUGA:Langkah Politik Menarik, YPN dari PAN Ambil Formulir di PDIP OKU

Baliho dan spanduk merupakan salah satu media kampanye yang banyak digunakan oleh calon-calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi, misi, dan program kerja mereka kepada masyarakat.

Media ini dianggap efektif karena dapat menjangkau khalayak luas, terutama mereka yang berada di lokasi strategis dan ramai.

Sumber: