Sumur GNK-82 dan GNK-071 Berhasil Tingkatkan Produksi Minyak Pertamina EP Prabumulih Field

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Pertengahan tahun 2024 menjadi momentum bersejarah bagi Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field. Dengan kerja keras dan komitmen tim, PEP Prabumulih Field berhasil mencatatkan peningkatan produksi minyak yang signifikan melalui program Workover sumur GNK-82 dan Well Intervention sumur GNK-071. 

Kedua sumur tersebut berlokasi di Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan.

Senior Manager Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdianysah, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan tim dalam meningkatkan produksi minyak. 

"Alhamdulillah, dengan kerja sama antar fungsi yang solid dan dukungan para pemangku kepentingan, kami mampu mengoptimalkan potensi yang ada di wilayah kerja kami," ujar Luthfi. 

BACA JUGA:547 Petugas Pantarlih Pilkada Prabumulih Resmi Dilantik, Pemerintah Berharap Profesional dan Jujur

BACA JUGA:OKI Jadi Tuan Rumah LFN Regional Sumsel, Pemenang Akan Dikirim ke Bangka Belitung

Ia juga menambahkan bahwa hasil dari kedua sumur tersebut berhasil melampaui target yang telah ditetapkan.

Dijelaskannya, sumur GNK-82 mulai produksi pada 14 Mei 2024 dengan pekerjaan rig yang dilakukan selama 14 hari. 

Sementara itu, Well Intervention sumur GNK-071 mulai produksi pada 17 Mei 2024 dengan durasi pekerjaan rig yang sama. 

“Kedua sumur ini berhasil menaikkan produksi minyak PEP Prabumulih Field dari sekitar 8.000 barel minyak per hari (BOPD) menjadi 9.000 BOPD,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pastikan Layanan Paspor Berjalan Baik, Divisi Keimigrasian Kemenkumham Sumsel Tinjau Kanim Muara Enim

BACA JUGA: Dua klinik pratama lapas di Sumsel raih akreditasi paripurna

Tak hanya peningkatan produksi minyak, PEP Prabumulih Field juga melihat potensi kenaikan penjualan gas dari sumur-sumur Well Intervention lainnya, yakni sumur GNK-061 dan sumur pengeboran TLJ-253. 

Pekerjaan di kedua sumur ini selesai pada Mei 2024 dengan potensi masing-masing hingga 3.5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). 

Sumber: