Pertamina Drilling Catat Sejarah Baru: Debut Hydraulic Fracturing dengan Fluida Karya Anak Bangsa "PertaGuar"

Pertamina Drilling Catat Sejarah Baru: Debut Hydraulic Fracturing dengan Fluida Karya Anak Bangsa

Hydraulic fracturing hasil karya anak bangsa-Foto:dokumen palpos-

PALPOS.ID - Sejarah baru tercatat dalam industri minyak dan gas (migas) nasional.

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) resmi menorehkan pencapaian penting lewat debut hydraulic fracturing menggunakan PertaGuar, fluida khusus hasil karya anak bangsa.

Selama ini, hydraulic fracturing atau teknik rekahan hidrolik identik dengan ketergantungan pada teknologi impor.

Namun, inovasi terbaru ini menandai kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi energi strategis.

BACA JUGA:Ahn Hyo-seop Siap Gelar Konser Perdana di Jakarta, Kolaborasi Spesial dengan EMTEK Media, SCTV, dan TipTip

BACA JUGA:Integritas Nyata dalam Governansi, Amien Sunaryadi Dianugerahi GRC Lifetime Achievement Award 2025

PertaGuar hadir sebagai solusi inovatif, efisien, dan sepenuhnya buatan dalam negeri.

Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, menjelaskan bahwa PertaGuar adalah inovasi besar hasil racikan para perwira terbaik perusahaan.

“Inovasi ini menegaskan kapasitas teknis Pertamina Drilling sekaligus semangat kemandirian anak bangsa.

Dengan PertaGuar, kita tidak lagi bergantung pada teknologi luar.

BACA JUGA:Gali Potensi Lokal, TP PKK Sumsel Ajak Warga PALI Wujudkan Kemandirian Pangan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan Provinsi Tapanuli Andalkan Pariwisata Danau Toba

Ini bukti nyata bahwa kita bisa mengoptimalkan potensi energi negeri dengan karya sendiri,” tegas Avep.

Formulasi PertaGuar dikembangkan dengan presisi tinggi, menjadikannya fluida yang andal, efisien, serta minim risiko kerusakan formasi batuan.

Bahkan, pengujian membuktikan PertaGuar mampu bekerja optimal pada reservoir bersuhu rendah hingga menengahkondisi umum di lapangan migas Indonesia.

Ada sejumlah keunggulan PertaGuar dibandingkan fluida fracturing impor yang selama ini mendominasi industri migas Produk 100% dalam negeri dirancang, diformulasikan, dan diproduksi oleh tenaga ahli Pertamina Drilling.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan 8 Provinsi Baru untuk Mempercepat Pembangunan Daerah

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Wacana Pembentukan 12 Kabupaten dan Kota Baru Sebagai Kebutuhan

Penggunaan ini dapat lebih Efisiensi biaya, Kinerja optimal, Minim risiko teknis, Mendukung TKDN.

Debut operasional PertaGuar dimulai pada 1 Januari 2025, ketika Pertamina Drilling mengoperasikan 1 unit fracturing.

Hingga Agustus 2025, unit ini telah sukses menyelesaikan 9 sumur di wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Langkah ini merupakan kontribusi langsung terhadap target lifting nasional, khususnya di salah satu blok strategis Indonesia. Avep menyebut, teknologi ini mampu meningkatkan produksi pada sumur-sumur tua yang sebelumnya mengalami penurunan signifikan.

Tak berhenti di situ, Pertamina Drilling menargetkan penambahan 1 unit fracturing baru pada 2026, sehingga total akan ada 2 unit fracturing yang beroperasi.

Saat ini, Pertamina Drilling mengoperasikan lebih dari 50 rig aktif yang tersebar di berbagai wilayah kerja Pertamina.

Armada besar ini memungkinkan perusahaan melaksanakan hingga 1.000 sumur per tahun, mencakup aktivitas Pengeboran eksplorasi dan eksploitasi, Workover (pemeliharaan sumur), Well services (layanan perawatan sumur), Hydraulic fracturing menggunakan PertaGuar.

Dengan dukungan armada rig dan inovasi teknologi baru, Pertamina Drilling menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan energi nasional.

Berdasarkan estimasi internal Pertamina Drilling, implementasi fracturing dengan PertaGuar berpotensi meningkatkan produksi 10–20% pada sumur-sumur yang potensinya menurun.

Dampak ini sangat penting mengingat target lifting minyak nasional kerap menghadapi tantangan, baik karena penurunan alamiah produksi maupun keterbatasan teknologi.

Dengan PertaGuar, Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk menjaga kestabilan produksi migas.

“Bagi Pertamina Drilling, keberhasilan ini bukan sekadar inovasi teknis, melainkan juga langkah strategis untuk memperkokoh ketahanan energi nasional.

Di tengah tantangan global, PertaGuar menjadi jawaban bahwa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam teknologi energi yang kritis,” pungkas Avep. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: