Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Daerah Otonomi Baru Kota Ketapang Persiapan Ibu Kota Provinsi Ketapang

Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Daerah Otonomi Baru Kota Ketapang Persiapan Ibu Kota Provinsi Ketapang

Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Daerah Otonomi Baru Kota Ketapang Persiapan Ibu Kota Provinsi Ketapang.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

2. Kabupaten Sanggau

Kabupaten Sanggau juga siap bergabung dengan Provinsi Kapuas Raya dan memisahkan diri dari Provinsi Kalimantan Barat.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi, sangat mendukung terbentuknya Provinsi Kapuas Raya sejak kepemimpinan Gubernur Kalbar Sutarmidji. 

Berdasarkan survei kelayakan dari Kementerian Dalam Negeri, Provinsi Kalimantan Barat memang layak melakukan pemekaran dan membentuk 4-5 daerah otonomi baru.

"Kabupaten Sanggau mendukung pembentukan Provinsi Kapuas Raya. Bahkan dukungan ini merupakan kesepakatan bersama Pemkab dan DPRD Sanggau," jelas Paolus Hadi pada tahun 2022.

3. Kabupaten Melawi

Kabupaten Melawi siap bergabung dengan Provinsi Kapuas Raya jika berhasil memisahkan diri dari Provinsi Kalimantan Barat.

Bupati Melawi, Panji, menyatakan dukungannya dengan alasan jarak yang jauh ke pusat pemerintahan Provinsi Kalbar saat ini menjadi kendala utama.

"Tentu kita mendukung pembentukan Provinsi Kapuas Raya, bukan karena kepentingan pribadi, tetapi karena sudah dibutuhkan. Provinsi Kapuas Raya ini bisa mempercepat pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat," kata Panji beberapa waktu yang lalu. 

Jika pemekaran terlaksana, Provinsi Kapuas Raya diperkirakan akan memiliki jumlah penduduk lebih dari 1,7 juta jiwa.

4. Kabupaten Sintang

Kabupaten Sintang sangat mendukung pembentukan Provinsi Kapuas Raya sebagai bagian dari pemekaran Provinsi Kalimantan Barat. 

Bupati Sintang, Jarot Winarno, menyatakan bahwa dengan adanya provinsi baru, akan tercipta ruang lebih luas untuk inovasi dan transformasi birokrasi.

"Dengan adanya provinsi sendiri, yakni Provinsi Kapuas Raya, tentu akan membuat ruang lebih luas dalam inovasi, dan transformasi birokrasi nantinya," tegas Bupati Jarot. 

Sumber penghasilan utama di wilayah ini nantinya akan terdiri dari tiga komoditas utama, yaitu lada, sawit, dan karet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: