Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar: Jusuf Hamka Menyusul dan Fokus pada Keluarga

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar: Jusuf Hamka Menyusul dan Fokus pada Keluarga

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar: Jusuf Hamka Menyusul dan Fokus pada Keluarga.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

“Saya melihat Pak Airlangga memimpin Golkar dengan segala tantangan yang sangat keras dan kasar. Saya khawatir, bila terus berlanjut di politik, saya tidak bisa mengikuti cara-cara yang seperti itu. Saya ini orang yang lebih suka bekerja dengan cara yang baik dan lembut,” ungkap Jusuf.

Meskipun Jusuf enggan memberikan detail lebih lanjut tentang kerasnya dunia politik, ia memberikan gambaran bahwa politik bukanlah dunia yang sesuai dengan karakter dan prinsip hidupnya. 

“Saya hanya bisa bilang bahwa politik itu keras dan kasar. Saya tidak ingin terlibat lebih jauh setelah melihat apa yang dialami Pak Airlangga. Oleh karena itu, saya putuskan untuk mundur, tidak hanya dari Golkar tetapi juga dari politik secara keseluruhan,” tegasnya.

BACA JUGA:Kunjungi Sekretariat Golkar Sumsel, Herman Deru Berharap Dapat Dukungan Penuh

BACA JUGA:Bakal Calon Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru Berkomunikasi dengan Partai Golkar Menjelang Pilgub 2024

Reaksi dari Partai Golkar: Mengutamakan Soliditas dan Kepentingan Nasional

Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar mendapat tanggapan resmi dari Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia. 

Menurut Doli, Airlangga mengambil keputusan ini demi menjaga soliditas internal partai dan menciptakan situasi yang kondusif di masa transisi pemerintahan yang akan datang. 

“Pak Ketum mempertimbangkan soliditas di dalam jajaran Partai Golkar dan juga mencoba menciptakan situasi kondusif selama masa transisi pemerintahan. Ini adalah keputusan yang diambil dengan penuh tanggung jawab untuk menjaga kepentingan partai dan bangsa,” ujar Doli.

Doli juga menambahkan bahwa Airlangga ingin lebih fokus pada tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam kabinet Presiden Joko Widodo. 

Dengan adanya transisi pemerintahan ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, Airlangga merasa perlu memastikan kesinambungan program-program yang telah dirintis selama dua periode pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

“Mundurnya Pak Airlangga juga bertujuan untuk memastikan semua agenda Golkar dan agenda nasional dapat berjalan dengan baik. Pilkada 2024 sudah di depan mata, dan Golkar membutuhkan persiapan yang lebih matang. Oleh karena itu, Pak Ketum dengan ikhlas dan sukarela menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar,” jelas Doli.

Dinamika Politik Golkar Menjelang Pilkada 2024

Keputusan Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar juga menimbulkan spekulasi tentang arah politik partai beringin tersebut menjelang Pilkada 2024. 

Golkar, sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia, tentu memiliki peran strategis dalam menentukan peta politik nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: