Sambal Udang Petai : Sajian Pedas Menggugah Selera yang Kian Digemari Pecinta Kuliner Nusantara

Sambal Udang Petai : Sajian Pedas Menggugah Selera yang Kian Digemari Pecinta Kuliner Nusantara

Sambal Udang Petai siap menggoyang lidahmu dengan perpaduan rasa khas Nusantara.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID - Sambal udang petai, sajian tradisional khas Indonesia yang kaya rasa dan aroma, kini kembali naik daun di kalangan pecinta kuliner tanah air.

Menu yang memadukan pedasnya sambal, gurihnya udang, dan aroma khas petai ini tidak hanya digemari oleh para penikmat masakan rumahan, tetapi juga menjadi primadona di berbagai restoran dan platform kuliner daring.

Makanan ini dikenal karena keunikannya yang menggabungkan tiga bahan utama dengan karakter kuat: sambal yang membara, udang segar yang gurih manis, dan petai dengan aroma menyengat yang khas.

Kombinasi tersebut menciptakan sensasi rasa yang menggoda lidah, membuatnya sulit dilupakan bagi siapa pun yang pernah mencicipinya.

BACA JUGA:Gulai Kambing : Kuliner Tradisional yang Tetap Memikat Selera Nusantara

BACA JUGA:Ikan Asam Padeh : Kuliner Khas Minang yang Menggoda Selera

Sambal udang petai bukanlah makanan baru. Hidangan ini telah lama menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia, terutama di daerah Sumatra dan Jawa.

Namun, di tengah tren makanan modern dan fusion, sambal udang petai justru menunjukkan eksistensinya yang tak tergantikan.

"Menu ini tidak pernah kehilangan peminat. Justru sekarang semakin banyak yang mencarinya, terutama anak muda yang sedang gemar eksplorasi kuliner lokal," ujar Chef Rika Ayu, seorang juru masak profesional sekaligus pemilik warung makan “Sambal Ibu Rika” di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Menurutnya, meskipun petai memiliki aroma yang kuat dan tidak semua orang menyukainya, tetap saja banyak pelanggan yang datang khusus untuk mencicipi sambal udang petai buatannya.

BACA JUGA:Gulai Tunjang : Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera dari Sumatera Barat

BACA JUGA:Soto Padang, Kuliner Legendaris dari Ranah Minang yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi

“Mereka bilang, rasa sambal yang pedas ditambah petai itu bikin nagih. Sekali coba, pasti balik lagi,” tambahnya.

Untuk menghasilkan sambal udang petai yang lezat, kualitas bahan menjadi kunci utama. Udang yang digunakan harus segar agar tidak menimbulkan bau amis dan memiliki tekstur yang kenyal.

Sedangkan petai harus dalam kondisi muda, tidak terlalu tua, agar teksturnya tetap renyah saat dimasak.

Sambalnya sendiri biasanya dibuat dari campuran cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, dan sedikit terasi untuk menambah kedalaman rasa.

BACA JUGA:Dendeng Batokok, Cita Rasa Pedas yang Melegenda dari Ranah Minang

BACA JUGA:Ayam Pop : Kuliner Khas Minang yang Melegenda dan Terus Eksis di Tengah Gempuran Tren Makanan Modern

Semua bahan ini ditumis hingga matang dan harum sebelum udang dan petai dimasukkan.

“Tahapan masak juga sangat penting. Udang tidak boleh dimasak terlalu lama agar tidak keras, sedangkan petai harus dimasukkan terakhir agar tidak kehilangan kerenyahannya,” jelas Chef Rika.

Fenomena sambal udang petai juga merebak di media sosial. Banyak food vlogger hingga selebgram kuliner yang mengulas makanan ini dalam konten mereka, sehingga memicu penasaran para pengikutnya.

Salah satunya adalah akun Instagram @pedasmania, yang pada awal Oktober lalu mengunggah video mukbang sambal udang petai dari salah satu restoran di Bandung. Video tersebut viral dengan lebih dari 500 ribu tayangan hanya dalam dua hari.

Tak hanya itu, di berbagai platform pemesanan makanan seperti GoFood dan ShopeeFood, pencarian “sambal udang petai” melonjak hingga 30% dibanding bulan sebelumnya, berdasarkan data yang dirilis oleh salah satu pelaku industri kuliner daring.

 

 

Tingginya minat masyarakat terhadap sambal udang petai juga membuka peluang bisnis yang menggiurkan. Banyak pelaku UMKM hingga restoran besar yang mulai menambahkan menu ini ke dalam daftar sajian mereka.

Bahkan, beberapa pengusaha kuliner mulai menjual sambal udang petai dalam bentuk kemasan beku (frozen food), yang bisa disimpan dan dihangatkan kapan saja.

“Penjualan sambal udang petai beku kami meningkat drastis sejak dua bulan terakhir,” kata Iwan Hadi, pemilik usaha kuliner rumahan “Dapur Ndeso Frozen”.

“Kami menjual dalam kemasan 250 gram, cukup untuk dua porsi makan, dan banyak pelanggan yang membeli untuk stok di rumah.”

Menurut Iwan, makanan beku seperti ini cocok untuk kalangan pekerja atau mahasiswa yang tidak sempat memasak, tetapi tetap ingin menikmati masakan rumahan yang nikmat dan bergizi.

Meski rasanya nikmat, sambal udang petai sebaiknya dikonsumsi dengan porsi yang seimbang. Udang mengandung protein tinggi dan kolesterol, sementara petai dikenal memiliki efek diuretik yang kuat.

Bagi penderita asam urat atau masalah ginjal, konsumsi petai harus dibatasi.

“Petai dan udang sama-sama tinggi purin. Jadi, walau lezat, jangan berlebihan,” ujar dr. Rani Maulida, ahli gizi klinis dari RSPI Bintaro.

Untuk penyajian, sambal udang petai paling cocok disantap dengan nasi putih hangat dan pelengkap seperti lalapan segar atau kerupuk.

Beberapa orang juga menikmatinya dengan nasi uduk atau nasi kuning untuk sensasi rasa yang lebih kaya.

Sambal udang petai adalah bukti nyata bahwa makanan tradisional Indonesia tetap mampu bertahan dan bersaing di tengah gempuran tren kuliner global.

Dengan rasa yang khas, bahan alami, dan nilai budaya yang tinggi, sambal udang petai tak hanya menggugah selera, tapi juga mengangkat martabat kuliner nusantara di mata dunia.

Bagi para pencinta rasa pedas dan berani mencoba hal baru, sambal udang petai jelas merupakan sajian yang wajib dicoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: