Sumsel Jadi Pusat Pengembangan Budidaya Sapi dengan Pola Siska Berkat Dukungan BPDPKS dan Aspekpir

 Sumsel Jadi Pusat Pengembangan Budidaya Sapi dengan Pola Siska Berkat Dukungan BPDPKS dan Aspekpir

--

SUMSEL, PALPOS.ID-Pada tanggal 22 Agustus 2024, Kota Palembang, Sumatra Selatan, menjadi tuan rumah Workshop UKMK Berbasis Kelapa Sawit yang digelar oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program swasembada daging melalui pengembangan budidaya sapi dengan penerapan pola integrasi sapi sawit (Siska).

Workshop yang bertema "Memanfaatkan Lahan Perkebunan Sawit Sebagai Sentra Budidaya Sapi Melalui Penerapan Sistem Integrasi Sapi Sawit (SISKA) Menuju Swasembada Daging" ini dihadiri oleh berbagai peserta dari kelompok tani dan koperasi anggota Aspekpir se-Sumatra Selatan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di sektor pertanian dan peternakan, termasuk Staf Ahli Menteri Pertanian Prof Ali Agus, Wakil Menteri Pertanian periode 2011-2014 Rusman Heriawan.

BACA JUGA:Bukti komitmen Kelola Sawit Berkelanjutan, Kabupaten Banyuasin Rampungkan Penyelesaian Dokumen RAD KSB

BACA JUGA:Workshop Kelapa Sawit Menuju

 Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah, Ketua DPD I Aspekpir Sumsel Bambang Gianto, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Agus Darwa, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Rahmat Mulia Harahap, serta Direktur Utama PT Livestock Internasional Network Company Rino Hadiwijaya Puradireja.

Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS, menyatakan bahwa lembaganya sangat mendukung kegiatan Aspekpir Indonesia dalam mengembangkan budidaya sapi melalui pola Siska.

Ia menjelaskan bahwa BPDPKS memiliki misi untuk menjalankan kebijakan pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan melalui penghimpunan, pengembangan, dan penyaluran dana sawit secara terpadu dan tepat guna.

Dana yang dikelola BPDPKS mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, penelitian, promosi, peremajaan, sarana dan prasarana, hingga pemenuhan kebutuhan pangan serta hilirisasi industri perkebunan kelapa sawit dan penyediaan bahan bakar nabati.

BACA JUGA: Festival Kopi Lahat 2024 Menyoroti Potensi Kopi Robusta dan Peran Vital Petani dalam Pembangunan Ekonomi

BACA JUGA:PWNA Sumsel dan KPPPA Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Program Rencana Aksi Desa

Dalam sambutannya, Helmi Muhansyah menggarisbawahi pentingnya pengelolaan dana yang profesional dan akuntabel, serta dampaknya bagi sektor sawit di Indonesia.

Ia berharap bahwa dana yang disalurkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kinerja sektor sawit dan mendukung program swasembada daging melalui pola integrasi sapi sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: