Kisah Perjalanan Suzuki Maruti Gypsy: Legenda si Jimny yang Tetap Abadi di India

Langkah ini diambil untuk meredakan kritik internasional mengenai kerentanan SUV Suzuki terhadap risiko terguling.

Pada model ini, Maruti juga menghilangkan fitur hub freewheeling yang sebelumnya jarang digunakan oleh pemilik MG410.

BACA JUGA:Fortuner 2024 Meluncur di Indonesia: Varian GR Sport Siap Taklukkan Berbagai Medan

BACA JUGA:Bentley Flying Spur Hybrid: Revolusi Grand Tourer dengan Mesin 782 PS

Selain itu, untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat, pada April 1995 konverter katalitik mulai dipasang pada kendaraan yang dijual di kota-kota besar.

Tahun 1996 menjadi momen penting bagi Maruti Gypsy. Pabrikan memperkenalkan mesin G13BA berbahan aluminium berkapasitas 1,3 liter, menghasilkan tenaga sebesar 60 bhp, lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.

Mesin ini menggunakan karburator dan dipadukan dengan transmisi manual lima percepatan. Varian ini diberi nama MG413W dan lebih dikenal dengan sebutan Gypsy King.

Gypsy King berbeda secara visual dari MG410W, dengan tonjolan kap mesin yang lebih menonjol serta desain gril yang lebih modern dan agresif, mirip dengan Suzuki Jimny/Samurai JA51.

BACA JUGA:Mengenang Perjalanan Suzuki Forsa di Indonesia: Dari Swift hingga Esteem

BACA JUGA:Daihatsu Taft Warisan Legenda 4WD yang Menembus Zaman Miliki Banyak Nama

Pada Maret 2000, Maruti Suzuki kembali meningkatkan performa Gypsy dengan memasang mesin G13BB 16-Valve MPFI, yang mampu menghasilkan tenaga hingga 80 bhp.

Dengan mesin yang lebih bertenaga ini, Gypsy King juga dilengkapi dengan booster rem untuk meningkatkan keselamatan pengendara.

Popularitas Global: Dari India Hingga Pasar Internasional

Meskipun Maruti Gypsy didesain untuk pasar India, mobil ini juga berhasil meraih popularitas di negara-negara lain.

BACA JUGA:Muscle Car Australia yang Pernah Berjaya di Indonesia yang Kalah Saing dengan Mobil Merek Jepang

Sumber: