Permintaan Minyak Dunia Diproyeksi Lesu: Respon Pertamina dan Tantangan Ke Depan

Permintaan Minyak Dunia Diproyeksi Lesu: Respon Pertamina dan Tantangan Ke Depan

Permintaan Minyak Dunia Diproyeksi Lesu: Respon Pertamina dan Tantangan Ke Depan.-Palpos.id-Foto: Dokumen PHR Zona 4

PALPOS.ID - Permintaan Minyak Dunia Diproyeksi Lesu: Respon Pertamina dan Tantangan Ke Depan.

Seiring dengan proyeksi penurunan permintaan minyak mentah global oleh Badan Energi Internasional (IEA), PT Pertamina (Persero) memberikan pandangan optimis terhadap permintaan minyak di Indonesia. 

Meskipun IEA memproyeksikan bahwa permintaan minyak dunia akan mencapai puncaknya pada tahun 2029 dan kemudian mengalami kontraksi, PT Pertamina melihat bahwa situasi domestik menunjukkan dinamika yang berbeda. 

Kebutuhan energi nasional yang terus meningkat masih menjadi tantangan dan peluang bagi Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi fosil serta mengembangkan sumber energi terbarukan.

BACA JUGA:Sopir Grand Max Membawa Minyak Mentah yang Terbakar, diamankan

BACA JUGA:Sekuriti PHRZ 4 dan BKO TNI-Polri Berhasil Gagalkan Pencurian Minyak Mentah

Proyeksi IEA: Puncak Permintaan Minyak pada 2029

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa permintaan minyak mentah global akan mencapai puncaknya pada 105,6 juta barel per hari (bph) pada tahun 2029. 

Setelah itu, permintaan akan mengalami kontraksi seiring dengan transisi menuju energi yang lebih bersih seperti mobil listrik dan peningkatan efisiensi energi. 

Proyeksi ini memperlihatkan bahwa negara-negara maju akan mulai mengurangi konsumsi minyak mereka karena adanya kebijakan transisi energi yang ketat dan peningkatan teknologi ramah lingkungan.

Namun, yang menarik adalah bahwa IEA juga memproyeksikan bahwa negara berkembang, khususnya di Asia, masih akan menjadi pendorong utama pertumbuhan permintaan minyak. 

BACA JUGA:Wow! Kapal Super Tangker Berbendera Iran Angkut Minyak Mentah Rp4.6 Triliun Ditangkap Bakamla

BACA JUGA:Sungai Kelekar Tercemar Minyak Mentah, Wako Prabumulih Surati Pertamina Pusat

Ekonomi-ekonomi seperti India dan China diperkirakan akan terus menyerap minyak mentah dalam jumlah besar, terutama untuk sektor transportasi dan industri petrokimia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: