Provinsi Sumsel Barat: Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan yang Mendekati Kenyataan

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumsel Barat: Langkah Strategis untuk Kesejahteraan Masyarakat Sumatera Selatan

BACA JUGA:Rencana Pembentukan Provinsi Sumsel Barat: Meningkatnya Dukungan Menuju Pemekaran Sumatera Selatan

Menurutnya, Provinsi Sumsel Barat memiliki semua potensi untuk terbentuk, terutama dari segi sumber daya alam dan jumlah penduduk.

Perjalanan Panjang Menuju Pembentukan Provinsi Sumsel Barat

Pembentukan Provinsi Sumsel Barat bukan tanpa tantangan. Moratorium pemekaran daerah yang diberlakukan pemerintah pusat sejak beberapa tahun lalu menjadi salah satu penghalang terbesar. 

Meski demikian, Presidium Sumsel Barat terus berusaha mendorong proses ini agar tetap berlanjut, dengan melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah pusat, tokoh politik, dan masyarakat setempat.

Dalam pertemuan pada Juni 2023, Ridwan Mukti juga menekankan pentingnya dukungan tertulis dari kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di masing-masing wilayah yang akan bergabung dengan Sumsel Barat. 

Dukungan ini dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat legitimasi proses pemekaran di mata pemerintah pusat.

Presidium Sumsel Barat, di bawah kepemimpinan Wahisun Wais, telah memulai langkah-langkah strategis, termasuk melakukan lobi-lobi politik untuk mendapatkan dukungan lebih luas. 

Tim ini juga berencana mengadakan pertemuan resmi dengan Gubernur Sumatera Selatan guna membahas tindak lanjut dari wacana pemekaran ini.

Prospek Ekonomi dan Pembangunan Wilayah di Sumsel Barat

Salah satu alasan utama di balik wacana pemekaran Provinsi Sumsel Barat adalah untuk mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. 

Dengan wilayah yang luas dan sumber daya alam yang melimpah, provinsi baru ini diprediksi akan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.

Beberapa sektor yang diharapkan akan tumbuh pesat melalui pemekaran ini antara lain:

Pertanian dan Perkebunan: Wilayah Sumsel Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan, terutama dalam produksi karet, sawit, kopi, dan padi. Pemekaran ini akan memungkinkan pengelolaan lahan yang lebih efisien dan peningkatan infrastruktur pertanian.

Sumber: