Diskusi FTA di Hotel Grand Kemang Dibubarkan Secara Paksa: Aksi Kekerasan yang Menodai Demokrasi

Diskusi FTA di Hotel Grand Kemang Dibubarkan Secara Paksa: Aksi Kekerasan yang Menodai Demokrasi

Diskusi FTA di Hotel Grand Kemang Dibubarkan Secara Paksa: Aksi Kekerasan yang Menodai Demokrasi.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Tata, yang baru saja kembali dari New York, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengusulkan perbaikan-perbaikan dalam proses pergantian kepemimpinan nasional agar berjalan damai dan positif. 

BACA JUGA:25 Orang Tertimbun Longsor di Tambang Emas Ilegal Solok: BPBD Sebut 15 Orang Meninggal Dunia

BACA JUGA:Tambang Emas Ilegal di Ketapang: WNA China Gali Terowongan 1,6 Kilometer dan Negara Rugi Rp 1 Triliun

“Kami ingin mengusulkan perbaikan-perbaikan ke pemerintahan,” jelasnya.

Sekelompok Orang Memaksa Bubarkan Acara

Kejadian di Hotel Grand Kemang ini berlangsung setelah puluhan orang menggelar orasi di depan hotel sejak pukul 09.00 WIB.

Mereka menuntut agar diskusi dibubarkan. Namun, tidak ada tindakan signifikan dari pihak keamanan untuk mencegah massa masuk ke dalam ruangan.

Sekitar pukul 10.00 WIB, massa menerobos masuk dan mulai merusak properti. 

Banner yang dipasang sebagai dekorasi acara dicopot, dan barang-barang seperti layar Infocus, mikrofon, dan kursi dirusak.

Keadaan menjadi semakin tidak terkendali ketika beberapa anggota massa mulai mengintimidasi fisik peserta diskusi.

Namun, para tokoh yang hadir tetap tenang. Mereka memilih untuk tidak terpancing oleh provokasi dan berusaha menjaga ketenangan di tengah situasi yang semakin memanas. Meski demikian, acara diskusi tidak dapat dilanjutkan.

Refly Harun: "Polisi Harus Bertindak"

Refly Harun menjadi salah satu tokoh yang paling vokal mengecam aksi anarkistis tersebut. 

Dalam pernyataannya, Refly menyebut bahwa tindakan ini adalah bentuk nyata dari ketidakadilan hukum jika pihak kepolisian tidak segera bertindak. 

"Menurut saya kita perlu nanti datang ramai-ramai ke kantor polisi untuk menyampaikan hal itu, kalau mereka tidak melakukan apa-apa," kata Refly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: