Harga Minyak Mentah Turun di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global: Batu Bara, CPO, dan Nikel Terpengaruh

Harga Minyak Mentah Turun di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global: Batu Bara, CPO, dan Nikel Terpengaruh

Harga Minyak Mentah Turun di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global: Batu Bara, CPO, dan Nikel Terpengaruh.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Harga Minyak Mentah Naik di Akhir Pekan: Harga Batu Bara Naik Tipis, Komoditas Lain Bervariasi

Harga Nikel dan Timah Menguat

Di tengah penurunan harga minyak mentah dan batu bara, harga nikel justru mengalami peningkatan. 

Berdasarkan data dari London Metal Exchange (LME), harga nikel naik sebesar 1,84 persen menjadi USD 17.864 per ton.

Kenaikan harga nikel ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari industri baterai dan mobil listrik yang semakin berkembang pesat.

Selain nikel, harga timah juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,20 persen menjadi USD 33.212 per ton, menurut data LME. 

BACA JUGA:Harga Batu Bara Anjlok di Pasar Global: Terdampak Penurunan Permintaan Energi Fosil

BACA JUGA: LGMG Machinery Tawarkan Alat Berat Berkualitas untuk Pertambangan Batu Bara di Sumatera Selatan

Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan permintaan dari sektor elektronik, yang terus mengalami pertumbuhan di berbagai belahan dunia.

Kenaikan Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) pada Juli 2024

Sebelumnya, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar USD 2,68 per barel menjadi USD 82 per barel. 

Bulan sebelumnya, ICP ditetapkan sebesar USD 79,31 per barel. 

Penetapan ICP ini dilakukan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 333.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juli 2024 yang ditandatangani pada 1 Agustus 2024.

BACA JUGA:Pj Bupati Muba Imbau Pihak Perusahaan Segera Perbaiki Jembatan Ambruk ditabrak Tongkang Batu Bara

BACA JUGA:Jembatan di Lalan Putus, Pemkab Muba Pertegas Kapal Angkut Batu bara Harus Bertanggungjawab

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menjelaskan bahwa kenaikan harga ICP dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik yang berlangsung di Timur Tengah, serta adanya serangan-serangan di Laut Merah yang mempengaruhi distribusi minyak. 

Salah satu serangan yang paling signifikan melibatkan kapal pengangkut minyak Rusia yang membawa sekitar 570 ribu barel minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: