BSI Catat Pertumbuhan Laba 21,6% di Triwulan III 2024: Strategi Pembiayaan Sehat Berhasil

BSI Catat Pertumbuhan Laba 21,6% di Triwulan III 2024: Strategi Pembiayaan Sehat Berhasil

--

Rasio dana murah (CASA) yang mencapai 61,69% menunjukkan keberhasilan BSI dalam menarik dana dengan biaya rendah.

Sejak merger, BSI mencatatkan pertambahan rata-rata 2,5 juta nasabah per tahun, yang berkontribusi pada peningkatan dana tabungan.

Untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, BSI terus berinovasi dengan menyiapkan SuperApps yang dijadwalkan segera diluncurkan.

Selain itu, BSI juga memperluas jaringan ATM, EDC, layanan QRIS, serta akses melalui BSI Agen. 

Peningkatan Pembiayaan dan Kualitas Layanan Pada Triwulan III 2024, total pembiayaan BSI mencapai Rp267,06 triliun, tumbuh 15,28% dibandingkan tahun sebelumnya, melampaui rata-rata pertumbuhan industri yang tercatat sebesar 11,30% per Agustus 2024.

BACA JUGA: QR Code Pertalite Diterapkan di Lampung, Sumsel, dan Jambi untuk Subsidi BBM yang Tepat Sasaran

BACA JUGA: 41.835 Nasabah Manfaatkan Pembiayaan Syariah BSI di Palembang dan Sekitarnya

Semua segmen pembiayaan menunjukkan pertumbuhan positif, di mana segmen Wholesale tumbuh 12,17%, Retail 17,30%, dan Consumer 16,27%.

Kualitas pembiayaan BSI tetap terjaga dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) Gross yang berada di level 1,97%.

Salah satu produk unggulan yang mencatatkan pertumbuhan signifikan adalah Produk Cicil Emas, yang meningkat 143,41% dengan NPF sebesar 0,00%.

Produk ini menjadi salah satu inovasi BSI yang menargetkan tren investasi emas yang semakin diminati oleh masyarakat.

Pembiayaan cicil emas BSI telah meningkat 5-6 kali lipat sejak merger, didorong oleh kenaikan harga emas yang cukup signifikan.

BACA JUGA:BSI Telah Masuk 5 Besar BUMN Kapitalisasi Pasar Terbesar

BACA JUGA: Bank Syariah Indonesia (BSI) Bidik Top 3 Bank Syariah Global: Perjalanan dan Tantangan di Balik Mega Merger

Pendapatan dan Kualitas Kredit Dari segi pendapatan, BSI mencatatkan Pendapatan Margin Bagi Hasil sebesar Rp18,41 triliun, tumbuh 11,98% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: