Berapa Butir Telur Aman Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Kata Ahli Kesehatan
Berapa Butir Telur Aman Dikonsumsi Setiap Hari? Ini Kata Ahli Kesehatan.-Palpos.id-foto : tangkapan layar ig, koh_aming2-
Hati sebenarnya memproduksi sebagian besar kolesterol dalam tubuh, dan faktor-faktor seperti lemak jenuh, lemak trans, serta asupan gula berlebih cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kadar kolesterol dibandingkan kolesterol dari makanan, termasuk telur.
Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol dalam Telur
Banyak orang beranggapan bahwa konsumsi telur secara rutin akan otomatis menaikkan kadar kolesterol.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Harga Telur di Baturaja Tembus Rp30 Ribu Perkg
BACA JUGA:Telor Pindang: Kenikmatan Telur Khas Indonesia yang Menggugah Selera
Akan tetapi, sejumlah studi terbaru mengindikasikan bahwa kolesterol makanan tidak selalu berdampak langsung pada kolesterol darah.
Kolesterol dalam tubuh kita sebagian besar diproduksi oleh hati, bukan dari makanan yang dikonsumsi.
Selain itu, faktor-faktor seperti jenis lemak yang dikonsumsi, gaya hidup, serta pola makan keseluruhan ternyata lebih berpengaruh pada kadar kolesterol darah.
Meski demikian, individu yang sensitif terhadap kolesterol makanan, dikenal sebagai hyper-responders, dapat mengalami peningkatan kolesterol darah jika mengonsumsi makanan kaya kolesterol.
BACA JUGA:Kue Tape Singkong Kukus: Resep Simpel dengan Satu Telur, Tanpa Mixer dan Oven
BACA JUGA:Samosa Arab dan Martabak Telur Menggoyang Lidah Saat Berbuka Puasa
Oleh sebab itu, penting bagi penderita kolesterol tinggi untuk memantau kadar kolesterol mereka secara teratur dan berdiskusi dengan ahli gizi atau dokter mengenai asupan telur yang sesuai.
Berapa Banyak Telur yang Aman Dikonsumsi?
Menurut para ahli kesehatan, konsumsi telur sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Secara umum, mengonsumsi satu butir telur per hari dianggap aman bagi sebagian besar orang, termasuk mereka yang memiliki kolesterol tinggi, selama dikombinasikan dengan pola makan yang sehat dan rendah lemak jenuh serta lemak trans.
Studi juga menunjukkan bahwa telur dapat menjadi bagian dari diet sehat tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika pola makan secara keseluruhan seimbang dan rendah lemak tidak sehat.
BACA JUGA:Dibalik Keseimbangan Nutrisi: Apakah Konsumsi Telur Berlebihan Berisiko untuk Jantung?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: