Jangan Anggap Enteng Penyakit Flu, Bisa Turunkan Produktivitas ! Begini Cara Tetap Sehat dan Produktif

Jangan Anggap Enteng Penyakit Flu, Bisa Turunkan Produktivitas ! Begini Cara Tetap Sehat dan Produktif

Jangan Anggap Enteng Penyakit Flu, Bisa Menurunkan Produktivitas--

PALEMBANG, PALPOS.ID- Cuaca yang tak menentu kerap memicu lonjakan kasus penyakit musiman seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sakit tenggorokan, dan influenza

Dikutip dari Halodoc, ekosistem layanan kesehatan digital terlengkap di Indonesia, menunjukkan bahwa keluhan terhadap penyakit-penyakit ini meningkat signifikan pada bulan November hingga Desember tahun lalu. 

Yang mengejutkan, hampir 50% kasus gangguan pernapasan pada periode ini dialami oleh masyarakat usia produktif, khususnya di rentang 25-35 tahun.

Kenapa Flu  Harus Diwaspadai?

Menurut dr. Monica Cynthia Dewi, Medical Manager Halodoc, perubahan suhu ekstrem antara hujan dan panas dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.

BACA JUGA:Spektakuler! Ribuan Warga Palembang Saksikan Flyboard with Bodylighting di Festival Sungai Musi 2025

“Meskipun tampak ringan, penyakit musiman ini sering kali mengganggu produktivitas, terutama saat kita harus menyelesaikan pekerjaan akhir tahun atau mempersiapkan liburan,” jelasnya.

Tak hanya sekadar mengganggu kenyamanan, flu juga bisa berdampak pada efektivitas kerja. Studi dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine menemukan bahwa influenza dapat menurunkan produktivitas hingga 67%-74%. 

Sementara itu, penelitian dari Current Medical Research and Opinion mengungkapkan bahwa batuk dan pilek dapat menyebabkan penurunan produktivitas sebesar 26,4%.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

BACA JUGA:13 Manfaat Jahe, Rempah Kaya Khasiat untuk Kesehatan

Agar tidak semakin parah dan berdampak pada aktivitas harian, dr. Monica menyarankan untuk segera mencari bantuan medis apabila mengalami kondisi berikut:

- Gejala tidak membaik dalam 2-3 hari meskipun sudah mengonsumsi obat yang biasa digunakan.

- Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari dua hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: