LIPUTAN KHUSUS: Minyak Kabupaten Muba Dikuasai Mafia Jambi

Alat berat sedang melakukan penertiban sumur minyak ilegal di kawasan Km 52 PT Reki yang ada di Desa Sako Suban Kecamatan Batang Hari Leko (BHL) Kabupaten Muba, Rabu (13/02/205).-Palpos.id-
Di lokasi ini, terdapat ratusan sumur minyak ilegal yang tersebar di beberapa hamparan perbukitan.
Ironisnya, tidak satu pun dari sumur-sumur ilegal tersebut dimiliki oleh warga Kabupaten Muba; semuanya dikuasai oleh oknum-oknum dari Provinsi Jambi.
Investigasi lebih lanjut mengungkap beberapa nama yang diduga kuat terlibat dalam aktivitas penambangan minyak ilegal di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Pj Bupati Sandi Fahlepi Kebut Realisasi Tata Kelola Sumur Minyak Warga di Muba
BACA JUGA:Sebabkan 1 Orang Meninggal dan 3 Orang Pingsan, Pemilik Sumur Minyak Ilegal Ditangkap Polisi
Beberapa inisial yang muncul antara lain Sit, Uj, Yo, Dom, dan Sa, yang semuanya merupakan warga Provinsi Jambi.
Proses penertiban yang dilakukan oleh tim gabungan berhasil menyita berbagai barang bukti, seperti rig, mesin, tali penarik minyak, alat penyedot minyak mentah, serta sepeda motor.
Selain itu, sumur-sumur ilegal tersebut langsung ditimbun menggunakan alat berat ekskavator untuk mencegah pengoperasian kembali.
Kamp atau pondok tempat tinggal pekerja ilegal juga diratakan dengan tanah guna memastikan lokasi benar-benar steril dari aktivitas ilegal.
BACA JUGA:Pemilik Sumur Minyak Terbakar di Keluang diamankan
BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Lifting Migas Akhir Tahun 2023, SKK Migas Sidak Sumur Minyak Seleraya Belida
Dari hasil investigasi lapangan, diketahui bahwa kedalaman sumur ilegal berkisar antara 80 hingga 120 meter, dengan beberapa sumur mencapai kedalaman hingga 370-400 meter.
Minyak mentah hasil pengeboran ilegal ini biasanya diangkut menggunakan sepeda motor dari dalam kawasan hutan menuju perkampungan melalui jalan yang melintasi PT AAS.
Sesampainya di perkampungan, minyak yang dikemas dalam jeriken kemudian dikumpulkan dan dipindahkan ke dalam mobil tangki atau kendaraan modifikasi sebelum dipasarkan ke jaringan pembeli ilegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: