Pergerakan bursa saham global sepekan dipengaruhi beberapa sentimen

Pergerakan bursa saham global sepekan dipengaruhi beberapa sentimen-Foto:dokumen palpos-
Sebelumnya, Beijing telah merespons tarif yang diberlakukan oleh AS dengan langkah-langkah balasan, termasuk pengenaan tarif terbatas pada produk-produk AS.
Selain itu, Tiongkok membantah klaim AS mengenai perdagangan ilegal fentanil dan menyebutnya sebagai alasan untuk menerapkan tuduhan tersebut.
BACA JUGA:Tingkatkan Inklusi, BCA Syariah Hadir di BCA Expoversary Palembang 2025
BACA JUGA:Fokus Pengembangan Bisnis Ritel, BSI Region 3 Palembang Catatkan Kinerja Positif
Domestic Highlights
* Perkembangan dari pasar saham domestik pada akhir pekan lalu (21/2) menunjukkan IHSG ditutup menguat sebesar 2,48% (wtd) ke posisi 6.803,00 dari penutupan pekan sebelumnya (14/2) pada level 6.638,46.
Rata-rata nilai transaksi harian sepanjang pekan lalu turun dibandingkan pekan sebelumnya, yakni menjadi Rp11,78 triliun dari sebelumnya Rp12,24 triliun.
Dengan demikian, rata-rata nilai transaksi harian sejak awal tahun senilai Rp11,29 triliun. Sementara itu, sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1,16 triliun.
Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp11,68 triliun sejak awal tahun.
Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terdepresiasi ke level Rp16.305/USD dari sebelumnya sebesar Rp16.260/USD.
Beberapa informasi ekonomi penting selama sepekan kemarin antara lain:
* BPS: Surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Januari 2025 sebesar USD3,45 miliar. Angka ini meningkat USD1,21 miliar dibandingkan bulan sebelumnya dan naik USD1,45 miliar dari periode yang sama tahun lalu.
* Kementerian Keuangan mencatat rasio utang pemerintah pada tahun 2024 mencapai 39,36% dari PDB.
Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 39,21% PDB.
* Presiden Prabowo menargetkan efisiensi anggaran Rp750 triliun pada 2025 untuk program makan bergizi gratis dan investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: