BBPJN Rencanakan Tutup Akses Jembatan Enim II 2 Bulan Selama Perbaikan

BBPJN Rencanakan Tutup Akses Jembatan Enim II 2 Bulan Selama Perbaikan

RAPAT : Sekda Muara Enim memimpim rapat pembatasan dan pengaturan kendaraan angkutan batu bara dan angkutan barang yang melewati jembatan Enim II dan jembatan Enim III Desa Karang Raja.-foto:dokumen palpos-

Dikatakan Yanu, nantinya akan ada tim khusus  turun yang akan melakukan pemeriksaan jembatan dan pembahasan teknis pemeriksaan khusus dengan alat untuk menguji getaran.

"Pada prinsipnya, untuk perbaikan sementara dan demi keselamatan bersama kami ingin ada pengurangan beban yang melintas, sesuai permintaan kami ke Dinas PUPR," ujarnya.

BACA JUGA:Hitung Kerugian Negara, Cek Proyek Siring Jalan Bukit Pulau Panggung - Muara Danau

BACA JUGA:Dukung Kebutuhan Pangan Lokal

Perbaikan sementara, sambung Yanu, dengan melakukan pengelasan pada bagian yang patah dan retak. Dalam perhitungan perbaikan tersebut akan memakan waktu sekitar 5 hari kerja. Selain itu, proses pengerjaan perbaikan akan dilakukan pada siang hari sehingga angkutan bertonase tinggi masih tetap bisa melintas di malam hari.

Selama proses perbaikan tersebut, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub dan Kepolisian untuk mengatur laju kendaraan atau bahkan menyetop kendaraan yang bertonase tinggi. 

"Karena pada saat pengelasan tidak dibolehkan ada getaran, jadi kita atur nanti komunikasinya seperti apa untuk teknis pengelasan di lapangan," katanya.

Mengingat history Jembatan Enim II tersebut dibangun sejak 1989 lalu, maka perlu ada perbaikan permanen dengan melakukan pembongkaran lantai dan penggantian beberapa komponen jembatan.

Pada perbaikan permanen tersebut akan dilaksanakan setelah lebaran Idul Fitri, pihaknya sudah memperhitungkan waktu sekitar 2 bulan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. "Pada saat perbaikan permanen Jembatan Enim II akan ditutup total," jelasnya.

Mendengar penjelasan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, membuat perusahaan menyampaikan keberatannya terhadap penutupan tersebut karena belum ada solusi konkrit jika perusahaan tidak melakukan pengiriman atau pengangkutan batu bara selama 2 bulan.

Sementara itu, Sekda Muara Enim Ir Yulius MSi, mengatakan hasil dari rapat tersebut, belum diketahui secara pasti kapan gelagar tersebut patah serta apa yang menjadi penyebab patahnya gelagar lantai jembatan.

Menurutnya, hal terpenting saat ini semua pihak mengetahui bahwa gelagar lantai Jembatan Enim II patah dan ada beberapa yang retak serta telah mengupayakan pencarian solusi saat pengerjaan perbaikan akan seperti apa.

Tadi sudah dibahas di dalam rapat bahwa perbaikan ringan dengan melakukan pengelasan akan dilaksanakan minimal 5 hari dan pengerjaan di siang hari. Untuk malam hari masih tetap bisa melintas.

Untuk ke depan akan ada mengaktifkan patroli angkutan bertonase tinggi yang melintas. Mengenai teknis penyetopan kendaraan di siang hari nanti pihak Balai Besar yang melakukan perbaikan akan berkoordinasi dengan Dishub serta Kepolisian.

Setelah perbaikan ringan, pihaknya akan terus melakukan diskusi dan koordinasi mengenai langkah yang akan diambil ketika perbaikan permanen karena harus dilakukan penyetopan total selama 2 bulan. "Apakah perusahaan akan stop total pengangkutan, atau seperti apa nanti akan koordinasi lebih lanjut sambil berjalan," ujarnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: