Kasus Korupsi Retrofit Soot Blowing PLTU Bukit Asam: Mengungkap Keterlibatan Pejabat Pusat dan Perusahaan Asin

Kasus Korupsi Retrofit Soot Blowing PLTU Bukit Asam: Mengungkap Keterlibatan Pejabat Pusat dan Perusahaan Asing.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
BACA JUGA:Terlibat Kasus Korupsi APBDes Rp1,2 Miliar, Kejari Muara Enim Tetapkan Tersangka Baru
BACA JUGA:Korupsi Dana Desa Rp1,2 Miliar, Oknum Mantan Kades Petanang Masuk Bui
Namun, pada Agustus, terjadi perubahan harga menjadi Rp75 miliar.
Perubahan anggaran ini bermula ketika terdakwa Budi Widi Asmoro menghadap ke ruangan Bambang untuk menyampaikan adanya perubahan angka anggaran terkait belanja soot blowing dengan harga baru Rp75 miliar.
Bambang kemudian meminta Budi untuk melakukan revisi anggaran sesuai prosedur yang berlaku.
Setelah revisi anggaran disetujui, Budi Widi Asmoro, selaku Senior Manajer Engineering PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan, bertanggung jawab atas perencanaan dan pengusulan proyek ke pejabat bagian pengadaan.
BACA JUGA:Geruduk PN Palembang, Mahasiswa Desak Usut Keterlibatan Hengky Pribadi di Korupsi Bukit Asam
Setelah semua syarat terpenuhi dan anggaran disetujui oleh PLN pusat, proses lelang untuk pengadaan soot blowing dilaksanakan, yang akhirnya dimenangkan oleh PT Truba Engineering.
Nehemia Indrajaya, dalam kesaksiannya, menjelaskan bahwa PT Truba Engineering fokus pada pekerjaan khusus di bidang pembangkitan dan mitranya hanya PLN.
Ia mengaku telah lama bekerja sama dengan PLN sejak 2008, meskipun tidak ingat kapan kontrak kerja pertama kali dimulai.
Nehemia juga menuturkan bahwa ia mendapatkan informasi mengenai pekerjaan tersebut dari Erick Retiawan, Direktur PT Austindo, yang berafiliasi dengan perusahaan asing di Jerman, Clyde Bergerman.
BACA JUGA:Kejati Sumsel Usut Dugaan Korupsi di Dinas PUPR dan UKPBJ Banyuasin: Saksi-saksi Segera Dipanggil
BACA JUGA:Aset Terpidana Korupsi Dana Desa Tanjung Medang Disita
Kesepakatan antara PT Austindo sebagai perwakilan perusahaan dari Jerman dan PT Truba Engineering untuk mengerjakan proyek tersebut disepakati dengan harga 1 juta Euro per unit alat yang diganti, dengan teknis barang dikirim dari Jerman menuju Singapura sebelum ke Indonesia oleh PT Austindo sebagai perwakilan perusahaan dari Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: