Tunjang Mercon: Mengungkap Tradisi dan Risiko dari Penggunaan Petasan di Indonesia

Tunjang Mercon: Mengungkap Tradisi dan Risiko dari Penggunaan Petasan di Indonesia

Suara gemuruh petasan menyemarakkan perayaan, tetapi ingat, keselamatan harus tetap menjadi prioritas.-Foto: instagram@remboelansoulfood-

Beberapa daerah telah menerapkan aturan yang melarang penjualan petasan, terutama jenis Tunjang Mercon yang memiliki daya ledak tinggi.

Di kota-kota besar, bahkan ada tim khusus yang melakukan razia untuk menangkap para pedagang yang menjual petasan ilegal.

Meskipun demikian, tantangan terbesar adalah sulitnya mengontrol peredaran petasan di tingkat masyarakat.

Terlebih, banyak petasan yang diperjualbelikan di pasar gelap atau melalui platform online yang sulit diawasi.

Akibatnya, meskipun sudah ada larangan, penggunaan mercon jenis ini tetap tinggi, terutama di kalangan masyarakat yang ingin merayakan momen besar dengan cara yang lebih meriah.

Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk beralih ke hiburan lain yang lebih aman, seperti pertunjukan kembang api yang lebih terkontrol dan tidak menimbulkan bahaya bagi orang sekitar.

Dalam hal ini, edukasi kepada masyarakat menjadi sangat penting agar mereka lebih memahami risiko yang ditimbulkan oleh petasan, serta bisa menemukan alternatif hiburan yang lebih aman.

Mengapa Tunjang Mercon Masih Digemari?

Terlepas dari berbagai risiko yang ada, penggunaan Tunjang Mercon atau petasan besar tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang.

Salah satu alasan utama adalah aspek hiburan dan tradisi.

Bagi sebagian orang, suara ledakan mercon dianggap sebagai simbol kemeriahan dan kegembiraan.

Dalam budaya Indonesia, mercon memang sudah menjadi bagian dari ekspresi perayaan yang sulit dipisahkan, meskipun ada banyak pandangan berbeda mengenai hal ini.

Selain itu, adanya budaya kompetisi antar individu atau kelompok untuk menyalakan petasan terbesar atau paling berisik juga turut memicu peningkatan penggunaan mercon.

Persaingan semacam ini semakin memperburuk situasi, karena semakin banyak orang yang berusaha mencari petasan dengan daya ledak lebih tinggi, tanpa memikirkan faktor keselamatan.

Meskipun Tunjang Mercon adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan-perayaan besar di Indonesia, masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: