Tunjang Mercon: Mengungkap Tradisi dan Risiko dari Penggunaan Petasan di Indonesia

Suara gemuruh petasan menyemarakkan perayaan, tetapi ingat, keselamatan harus tetap menjadi prioritas.-Foto: instagram@remboelansoulfood-
Pada awalnya, petasan atau mercon digunakan dengan cara yang lebih terkendali, tetapi kini banyak yang menggunakannya tanpa memperhatikan prosedur keselamatan yang tepat.
Keamanan dan Risiko Penggunaan Tunjang Mercon
BACA JUGA:Baked Spaghetti Brulee : Inovasi Lezat yang Memadukan Spaghetti dengan Keunikan Teknik Brulee
BACA JUGA:Risol : Makanan Tradisional yang Kian Digemari di Era Modern
Meski dianggap bagian dari hiburan yang meriah, penggunaan Tunjang Mercon atau petasan besar lainnya membawa sejumlah risiko besar.
Salah satunya adalah cedera serius yang dapat terjadi akibat ledakan mercon tersebut.
Banyak kasus kecelakaan yang melibatkan petasan, baik itu pada orang yang menyalakan langsung atau bahkan orang yang hanya kebetulan berada di dekat lokasi ledakan.
Beberapa risiko yang sering terjadi akibat penggunaan mercon antara lain luka bakar, kehilangan pendengaran sementara atau permanen, hingga kehilangan anggota tubuh.
Tidak jarang, ledakan petasan juga menyebabkan kerusakan pada properti, seperti rumah, kendaraan, bahkan fasilitas umum.
Bahaya ini menjadi semakin serius mengingat banyaknya petasan ilegal yang tidak memenuhi standar keselamatan.
Menurut data dari beberapa instansi terkait, kecelakaan yang disebabkan oleh petasan semakin meningkat setiap tahunnya, terutama pada momen-momen perayaan besar.
Misalnya, pada malam Tahun Baru dan Lebaran, jumlah kejadian yang melibatkan petasan dilaporkan melonjak tajam.
Di beberapa daerah, bahkan pemerintah setempat mulai mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan petasan dengan alasan keselamatan masyarakat.
Upaya Pemerintah dalam Mengatur Penggunaan Petasan
Pemerintah Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah, sudah beberapa kali berupaya untuk mengatur atau bahkan melarang penggunaan petasan dengan cara yang tidak aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: