Pamona Raya Calon Kabupaten Baru di Sulawesi Tengah: Mendorong Pariwisata dan Identitas Budaya Etnis Pamona

PALPOS.ID - Pamona Raya Calon Kabupaten Baru di Sulawesi Tengah: Mendorong Pariwisata dan Identitas Budaya Etnis Pamona.

Di jantung Pulau Sulawesi, tepatnya di wilayah timur Provinsi Sulawesi Tengah, wacana pemekaran wilayah kembali mencuat.

Kali ini, giliran masyarakat dari wilayah Pamona yang mengusulkan pembentukan Kabupaten Pamona Raya. 

Wilayah ini diharapkan memisahkan diri dari induknya, Kabupaten Poso, untuk menciptakan struktur pemerintahan yang lebih efisien sekaligus mendorong pembangunan sektor pariwisata, khususnya di kawasan Danau Poso yang ikonik.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Menuju Tiga Provinsi Baru Demi Tata Kelola yang Lebih Efektif

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Kabupaten Tampolore dengan Warisan Budaya Luar Biasa

Gagasan pembentukan Kabupaten Pamona Raya bukanlah hal baru. 

Sudah bertahun-tahun aspirasi ini bergulir, tetapi kini mendapatkan momentum baru berkat dorongan dari masyarakat lokal, tokoh adat, dan sejumlah anggota legislatif daerah. 

Wacana ini berangkat dari kebutuhan untuk mengakselerasi pembangunan wilayah yang memiliki potensi wisata alam luar biasa namun belum tergarap optimal karena keterbatasan anggaran dan jangkauan administrasi dari pusat pemerintahan Kabupaten Poso.

Pamona Raya rencananya akan mencakup wilayah-wilayah yang secara demografis didominasi oleh etnis Pamona, salah satu suku asli Sulawesi Tengah yang memiliki akar budaya dan sejarah panjang di kawasan itu. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Kabupaten Donggala Utara Dengan Hasil Hutan Jadi Andalan Ekonomi

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Calon Kabupaten Tomini Raya Andalkan Wisata Bahari

Pusat pemerintahan Kabupaten Pamona Raya direncanakan akan berada di Tentena, sebuah kota kecil yang selama ini dikenal sebagai gerbang masuk menuju Danau Poso dan pusat kegiatan spiritual serta budaya masyarakat setempat.

Kabupaten Pamona Raya nantinya akan memiliki luas sekitar 2.218 km² dengan populasi sekitar 70.000 jiwa. 

Sumber: