Sekolah Lansia Diresmikan di Ogan Ilir, Dorong Lansia Mandiri dan Aktif Beribadah

Sekolah Lansia Diresmikan di Ogan Ilir, Dorong Lansia Mandiri dan Aktif Beribadah

Sekolah Lansia Diresmikan di Ogan Ilir, Dorong Lansia Mandiri dan Aktif Beribadah-foto:Isro-

“Hari ini kita merayakan pencapaian yang luar biasa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan martabat dan kualitas hidup lansia agar mereka menjadi lebih tangguh, mandiri, sehat, aktif, energik, dan produktif dalam kehidupan,” kata Herman Deru. 

Sementara itu, Kepala BKKBN, Wihaji, mengungkapkan bahwa jumlah lansia di Indonesia saat ini sekitar 11,7 persen dan diprediksi akan meningkat menjadi 20 persen pada tahun 2045. 

BACA JUGA:Tragis, Santri 12 Tahun Tenggelam di Bekas Galian Tol di Ogan Ilir

BACA JUGA:Geruduk Kantor Bupati, Warga Tiga Desa Tuntut PT Gembala Kembalikan Lahan HGU

Ia menegaskan perlunya pemberdayaan lansia melalui berbagai program, termasuk Sekolah Lansia dan pemberian Kartu Lansia yang memberikan berbagai fasilitas seperti diskon obat, tiket transportasi, hingga bantuan sosial lainnya.

“Kalau lansia tidak diberdayakan, populasi usia 60-74 tahun yang mencapai 20 persen pada 2045 bisa jadi problem tersendiri. Karena itu, program-program seperti ini sangat penting,” jelas Wihaji. 

Ia juga mencatat telah mewisuda lebih dari 5.000 lansia di berbagai daerah, bahkan hingga tingkat S3.

Dalam kesempatan itu, Wihaji juga menyinggung permasalahan stunting yang masih menjadi pekerjaan rumah nasional.

Prevalensi stunting di tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen dan ditargetkan turun menjadi 18-19 persen pada 2024. 

Lewat program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), pemerintah mengedukasi keluarga melalui ibu hamil, menyusui, dan balita guna menurunkan risiko keluarga stunting (KRS).

Ia menegaskan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tetapi juga faktor pernikahan dini, minimnya sanitasi layak, dan kurangnya akses air bersih. 

Oleh karena itu, program pencegahan stunting juga menggandeng Kementerian Agama melalui program Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) sebagai bentuk edukasi berkelanjutan bagi masyarakat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: