Kepala Karantina Sumsel Soroti Biosekuriti dan Pentingnya Sinergi dalam Orasi Ilmiah di Unsri

Kepala Karantina Sumsel Soroti Biosekuriti dan Pentingnya Sinergi dalam Orasi Ilmiah di Unsri

Kepala Karantina Sumsel Soroti Biosekuriti dan Pentingnya Sinergi dalam Orasi Ilmiah di Unsri.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Balai Karantina Pastikan Kopi Pagaralam Bebas OPTK: Perdana Ekspor ke Malaysia Melalui Pelabuhan Boom Baru

"Kolaborasi dengan perguruan tinggi akan memperkaya pendekatan yang kami miliki. Kami tidak hanya mendapatkan tenaga kerja terampil, tetapi juga mitra dalam penelitian dan pengembangan sistem kekarantinaan berbasis data dan teknologi," jelas Sahat dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Kepala Karantina Sumsel menegaskan bahwa perlindungan tanaman adalah bagian tak terpisahkan dari ketahanan pangan nasional. 

Dalam konteks perubahan iklim, urbanisasi, dan degradasi lahan, tantangan terhadap ketahanan pangan menjadi semakin kompleks.

Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu faktor utama penyebab kerugian hasil pertanian. 

Jika tidak ditangani dengan serius, bukan hanya produktivitas yang akan menurun, tetapi juga daya saing komoditas ekspor Indonesia akan terdampak.

“Biosekuriti bukan hanya urusan teknis karantina, tapi ini soal kedaulatan pangan. Jika kita tidak bisa menjaga kualitas produk pertanian kita, maka posisi Indonesia dalam perdagangan internasional bisa terganggu,” terang Sri Endah.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah mahasiswa menunjukkan antusiasme besar terhadap isu-isu yang diangkat. 

Beberapa dari mereka menanyakan peluang magang dan keterlibatan dalam penelitian bersama Karantina Sumsel.

Sri Endah menyambut positif semangat mahasiswa tersebut dan berharap akan ada lebih banyak riset kolaboratif di masa mendatang. 

Ia juga membuka peluang diskusi lebih lanjut mengenai program magang, pelatihan, hingga riset aplikatif yang dapat menunjang tugas-tugas kekarantinaan.

"Kami siap membuka ruang kolaborasi yang lebih luas. Dunia karantina adalah dunia yang dinamis dan penuh tantangan, cocok untuk mahasiswa yang ingin berkontribusi langsung bagi bangsa," katanya.

Menutup orasinya, Sri Endah menyampaikan harapan agar kolaborasi antara Karantina Sumsel dan Universitas Sriwijaya dapat terus berkembang dalam berbagai aspek. 

Mulai dari peningkatan kapasitas SDM, penguatan riset dan inovasi, hingga peningkatan literasi masyarakat terhadap pentingnya karantina.

"Semoga langkah-langkah kecil hari ini dapat menjadi pondasi besar bagi ketahanan hayati dan kedaulatan pangan Indonesia di masa depan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: