Resale Value Mobil Listrik Bikin Waswas? Polytron Siapkan Jawaban Meyakinkan. Foto: @facebook_Industry Made in

Hal ini tentu menjadi hambatan besar bagi masyarakat yang ingin beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik.

Maka dari itu, lanjut Tekno, Polytron hadir dengan pendekatan yang berbeda.

BACA JUGA:Land Rover Defender 1994: Ikon Ketangguhan Inggris yang Menyatu dengan Alam Indonesia.

BACA JUGA:Isuzu Bison Pikap Tangguh Perpaduan Dua Legenda Otomotif.

Dengan program buyback guarantee atau jaminan pembelian kembali sebesar 70 persen dari harga awal setelah 36 bulan, konsumen bisa merasa tenang.

"Kita jamin, pakai mobil Polytron, depresiasinya maksimal hanya 30 persen. Jadi dalam waktu 3 tahun, jika konsumen ingin menjual atau mengganti mobil baru, kita akan buyback," tegasnya.

Dengan kebijakan ini, Polytron bukan hanya menjual mobil, tetapi juga menjual rasa aman dan kepercayaan.

Ini merupakan langkah strategis untuk membangun keyakinan publik terhadap kendaraan listrik—sesuatu yang sangat krusial untuk mempercepat adopsi EV di Indonesia.

Tak Hanya Polytron, Tapi Ini Langkah Berani untuk Pendatang Baru

Perlu diketahui, program buyback seperti ini sebenarnya bukan hal baru di industri otomotif.

Beberapa merek besar seperti Hyundai, Chery, hingga Wuling juga telah menerapkannya.

Namun, keberanian Polytron untuk langsung memberikan jaminan nilai jual kembali sebagai pendatang baru patut diapresiasi.

Mereka tidak hanya ikut-ikutan, tapi menempatkan kepercayaan pelanggan sebagai pusat dari strategi bisnis mereka.

Langkah ini bisa dibilang cukup berani dan menunjukkan bahwa Polytron serius ingin menanamkan jejak yang kuat di pasar kendaraan listrik nasional.

Bukan Cuma Soal Harga, Polytron Juga Menjamin Performa dan Keandalan

Sumber: