Dodol : Camilan Tradisional yang Terus Menjadi Favorit di Indonesia

Dodol : Camilan Tradisional yang Terus Menjadi Favorit di Indonesia

Nikmati cita rasa manis dan kenyal dari dodol, camilan tradisional Indonesia yang selalu menjadi favorit! -Fhoto: Istimewa-

Dengan ketahanannya yang cukup lama, dodol menjadi pilihan tepat untuk dibawa dalam perjalanan jauh.

Membuat dodol membutuhkan kesabaran dan keterampilan khusus.

BACA JUGA:Kue Misro : Cita Rasa Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi Kuliner

BACA JUGA:Kue Putri Noong, Si Manis dari Tanah Sunda yang Kian Populer

Bahan-bahan utama yang digunakan adalah kelapa parut, gula merah, dan tepung ketan.

Proses pembuatan dodol dimulai dengan merebus kelapa parut dan gula merah hingga tercampur rata.

Kemudian, tepung ketan dimasukkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa mencapai 6 hingga 8 jam, tergantung pada banyaknya dodol yang dibuat.

Selama proses pembuatan, adonan dodol harus terus diaduk dengan api kecil agar tidak gosong.

Ini menjadi salah satu tantangan dalam pembuatan dodol, karena adonan yang mengental bisa lengket di dasar panci jika tidak terus-menerus diaduk.

Setelah adonan menjadi kental dan berwarna cokelat gelap, dodol siap untuk dicetak.

Dodol yang telah matang akan dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Biasanya, dodol dibungkus dengan daun pisang atau plastik untuk memudahkan penyimpanan dan menjaga keawetannya.

Rasanya yang manis dan kenyal, serta aroma khas kelapa dan gula merah, menjadikan dodol sangat digemari.

Di Indonesia, setiap daerah memiliki varian dodolnya sendiri yang membedakan dari segi rasa dan bahan baku.

Salah satu yang paling terkenal adalah dodol Garut, yang berasal dari Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: