Ayam Geprek, Kuliner Pedas yang Tak Pernah Sepi Peminat

Dari Warung Pinggir Jalan hingga Restoran Modern, Ayam Geprek Jadi Primadona di Lidah Masyarakat Indonesia-Fhoto: Istimewa-
Salah satu keunikan ayam geprek adalah fleksibilitas dalam rasa dan penyajian.
Umumnya, ayam digoreng dengan tepung renyah lalu dihancurkan di atas cobek bersama sambal.
BACA JUGA:Bakso Aci : Sensasi Baru dalam Dunia Kuliner Indonesia
BACA JUGA:Cilok Kuah Mercon : Sensasi Pedas Menggelegar yang Bikin Nagih
Jumlah cabai bisa disesuaikan, dari level 1 hingga 100, tergantung selera dan nyali pelanggan.
Beberapa inovasi lain termasuk topping keju mozzarella, sambal matah, sambal hijau, bahkan saus keju ala Korea.
Faktor lain yang mendorong popularitas ayam geprek adalah kemudahan dalam berbisnis.
Modal awal yang relatif kecil, bahan baku yang mudah didapat, serta proses produksi yang sederhana membuat banyak orang tergiur untuk membuka usaha ayam geprek.
Tak sedikit di antara mereka yang memulai dari rumah dan kini memiliki cabang di berbagai kota.
Salah satu kisah sukses datang dari Rini Susanti, pemilik “Geprek Mantul” di Bekasi.
Ia memulai bisnisnya pada 2020, saat pandemi memaksa dirinya berhenti dari pekerjaan sebagai pegawai ritel.
Dengan modal Rp5 juta, ia membuka warung kecil di depan rumahnya.
"Awalnya cuma jual 20 porsi sehari. Sekarang, Alhamdulillah, bisa 300 porsi lebih, dan sudah punya dua cabang," ungkap Rini dengan bangga.
Meski begitu, persaingan di dunia ayam geprek sangat ketat.
Inovasi dan kualitas rasa menjadi kunci utama dalam mempertahankan pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: