Roti Bakar Jadi Primadona Baru di Tengah Tren Kuliner Kekinian

“Estetika makanan sangat penting sekarang. Kalau tampilannya menarik, orang pasti tertarik buat coba dan posting,” ujar Dinda Aulia, food content creator dengan lebih dari 300 ribu pengikut di Instagram.

Roti bakar kini juga hadir dalam konsep franchise.

Beberapa merek lokal telah menawarkan sistem kemitraan dengan biaya mulai dari Rp 10 juta, lengkap dengan pelatihan, bahan baku awal, dan branding.

Hal ini semakin membuka peluang bagi masyarakat untuk terjun ke dunia usaha makanan tanpa perlu pengalaman panjang.

Meski menjanjikan, usaha roti bakar tidak lepas dari tantangan.

Ketersediaan bahan baku, persaingan harga, hingga menjaga konsistensi rasa menjadi faktor krusial yang harus diperhatikan.

“Kadang stok roti susah dicari, atau harga bahan naik. Kita harus pintar-pintar atur strategi tanpa mengorbankan kualitas,” kata Arif.

Ia pun berencana membuka cabang baru di Depok dan Bekasi dalam waktu dekat, sambil merancang sistem pemesanan online yang lebih efisien.

Dengan inovasi berkelanjutan dan dukungan dari pelanggan setia, roti bakar diprediksi akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dari industri kuliner Indonesia.

“Roti bakar itu sederhana, tapi punya potensi luar biasa. Selama kita bisa adaptif dan kreatif, saya yakin makanan ini akan terus dicintai,” tutup Arif.

Sumber: