Smoothies, Minuman Sehat yang Kian Digemari Masyarakat Urban

Smoothies, Minuman Sehat yang Kian Digemari Masyarakat Urban

Minuman kaya serat dan vitamin ini cocok banget buat kamu yang aktif dan peduli kesehatan.-Fhoto: Istimewa-

PALPSO.ID — Gaya hidup sehat yang semakin marak di kalangan masyarakat urban turut mendorong popularitas berbagai pilihan makanan dan minuman bergizi.

Salah satu tren yang mencuat dalam beberapa tahun terakhir adalah konsumsi smoothies — minuman berbahan dasar buah dan sayuran yang dihaluskan, sering kali dipadukan dengan yogurt, susu nabati, madu, hingga protein powder.

 

Smoothies bukan sekadar minuman ringan, melainkan telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

Dengan berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan serta kemudahan dalam pembuatannya, smoothies kini tak hanya hadir di dapur rumah tangga, tetapi juga merambah ke kafe-kafe, restoran cepat saji, hingga gerai khusus yang hanya menjual minuman sehat.

BACA JUGA:Oatmeal : Superfood Sejuta Manfaat untuk Gaya Hidup Sehat

BACA JUGA:Lontong Sayur : Kuliner Tradisional yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi

 

Menurut data dari Asosiasi Gizi dan Nutrisi Indonesia (AGNI), permintaan terhadap produk makanan dan minuman sehat meningkat hingga 25% selama dua tahun terakhir.

Salah satu produk yang mengalami lonjakan konsumsi paling signifikan adalah smoothies.

Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia kini lebih peduli terhadap pola makan dan gaya hidup sehat.

 

"Smoothies adalah cara yang praktis untuk memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan antioksidan harian.

BACA JUGA:Cente Manis : Menyajikan Keunikan Kuliner Khas yang Memikat Hati di Tengah Kota

BACA JUGA:Keripik Pisang : Camilan Sehat yang Menggoda Selera

Dibandingkan dengan jus biasa, smoothies mempertahankan serat dari buah dan sayur, yang sangat bermanfaat bagi pencernaan dan metabolisme tubuh," ujar dr. Fitria Nurani, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia.

 

Banyak kalangan muda yang menjadikan smoothies sebagai sarapan cepat atau camilan sehat di sela aktivitas padat.

Kombinasi bahan alami seperti pisang, bayam, alpukat, berries, dan chia seeds dipercaya mampu memberikan energi yang cukup serta meningkatkan daya tahan tubuh.

 

Fenomena ini turut membuka peluang bisnis baru di sektor kuliner.

BACA JUGA:Keripik Kaca : Camilan Pedas Transparan yang Viral di Kalangan Milenial dan Gen Z

BACA JUGA:Bau Peapi : Cita Rasa Asam Pedas Khas Sulawesi Selatan Yang Menggugah Selera

Salah satu pelaku usaha yang menangkap peluang ini adalah Dwi Andika, pendiri Smoothie Lab, sebuah gerai minuman sehat yang kini memiliki 12 cabang di Jabodetabek.

 

“Kami memulai dari satu gerobak kecil di tahun 2020.

Sekarang, Smoothie Lab sudah melayani ribuan pelanggan setiap bulan.

Konsumen kami sebagian besar adalah pekerja kantoran dan mahasiswa yang ingin tetap sehat tapi punya jadwal yang padat,” kata Dwi.

 

Inovasi rasa menjadi salah satu kunci kesuksesan bisnis smoothies.

Selain kombinasi buah-buahan tropis seperti mangga dan nanas, beberapa pelaku usaha mulai bereksperimen dengan bahan lokal seperti daun kelor, temulawak, hingga jahe merah.

Tak hanya itu, tren penambahan superfood seperti spirulina, matcha, dan biji rami juga semakin digemari.

 

Salah satu keunggulan smoothies adalah fleksibilitasnya dalam memenuhi berbagai kebutuhan diet.

“Kami punya menu untuk vegan, untuk yang sedang diet keto, bahkan untuk ibu menyusui,” tambah Dwi.

 

Media sosial turut berperan besar dalam menyebarkan popularitas smoothies.

Foto-foto smoothies berwarna-warni dengan tampilan artistik sering menghiasi lini masa Instagram dan TikTok, membuat minuman ini tak hanya lezat dan sehat, tetapi juga “Instagrammable”.

 

“Setiap kali kami rilis menu baru, kami pastikan tampilannya menarik untuk difoto.

Ini penting untuk strategi pemasaran kami di media sosial,” ungkap Melina Wibowo, kepala pemasaran dari GreenCup, sebuah brand smoothies yang populer di kalangan anak muda.

 

Selain visual, edukasi tentang manfaat smoothies juga menjadi bagian dari kampanye digital mereka.

GreenCup, misalnya, secara rutin membagikan tips tentang nutrisi, pentingnya detoksifikasi tubuh, serta resep-resep smoothies buatan sendiri.

 

Meskipun smoothies memiliki banyak manfaat, para ahli mengingatkan agar tidak asal dalam mengonsumsinya.

Beberapa varian smoothies yang dijual di pasaran justru mengandung gula tambahan yang cukup tinggi.

 

"Smoothies bisa berubah menjadi minuman tinggi kalori jika tidak diracik dengan tepat.

Hindari menambahkan terlalu banyak pemanis atau bahan olahan.

Gunakan buah segar dan perhatikan porsi," ujar dr. Fitria.

 

Kesadaran akan hal ini mendorong munculnya tren “clean smoothie” — yakni smoothies yang dibuat tanpa pemanis tambahan, pewarna, atau bahan kimia sintetis.

 

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat, smoothies diprediksi akan terus menjadi bagian penting dalam tren konsumsi makanan fungsional.

Kehadirannya tidak hanya sebagai pelepas dahaga, tapi juga sebagai sumber nutrisi penting yang mudah dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia.

 

 

 

"Smoothies bukan hanya tren sementara. Ini bagian dari revolusi pola makan yang lebih sadar, lebih alami, dan lebih sehat," tutup dr. Fitria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: