Roti Panggang, Kuliner Sederhana yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Roti Panggang, Kuliner Sederhana yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Roti panggang nggak cuma enak dimakan, tapi juga bisa jadi peluang usaha yang menjanjikan.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID  Roti panggang, makanan sederhana yang telah menjadi bagian dari kebiasaan sarapan jutaan orang di seluruh dunia, kini kembali menjadi tren kuliner di kalangan generasi muda Indonesia.

Meski terdengar klasik, inovasi dan kreasi dalam penyajiannya membuat roti panggang kembali digemari, bahkan menjadi sajian utama di banyak kafe kekinian.

 

Di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Yogyakarta, kedai roti panggang bermunculan dengan beragam varian topping dan teknik penyajian.

Jika dulu roti panggang hanya dikenal dengan isian selai cokelat atau keju, kini hadir dengan topping kekinian seperti matcha cream, boba, smoked beef, telur mata sapi setengah matang, hingga lelehan keju mozzarella yang menggoda selera.

BACA JUGA:Roti Panggang, Kuliner Sederhana yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

BACA JUGA:Wafel : Camilan Lezat yang Memikat Hati

 

Salah satu pelopor tren ini adalah sebuah kafe di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, bernama “Toasty Time”.

Kafe ini menawarkan berbagai jenis roti panggang dengan konsep “build your own toast” yang memungkinkan pelanggan memilih sendiri jenis roti, isian, dan topping sesuai selera.

 

“Awalnya kami hanya menjual roti panggang klasik seperti cokelat-keju dan srikaya, tapi ternyata respons pasar luar biasa.

Lalu kami mulai bereksperimen dengan topping yang lebih variatif, dan ternyata peminatnya malah semakin banyak,” ujar Ardiansyah Putra, pendiri Toasty Time, saat ditemui pada Rabu (9/7).

BACA JUGA:Bolu Kojo, Kue Khas Palembang yang Kian Populer di Tengah Gempuran Kuliner Modern

BACA JUGA:Nasi Pecel : Kuliner Tradisional yang Tetap Digemari di Tengah Modernisasi

 

Menurutnya, salah satu kunci kesuksesan bisnis roti panggang terletak pada kombinasi antara nostalgia rasa dan tampilan yang modern. “Roti panggang itu makanan semua umur.

Anak kecil suka karena rasanya manis dan lembut, orang dewasa suka karena praktis dan bisa jadi comfort food.

Tapi kami juga sadar bahwa tampilannya harus Instagramable supaya menarik minat anak muda,” tambahnya.

 

Fenomena roti panggang sebagai tren kuliner juga diamini oleh pengamat kuliner dan gaya hidup, Maria Sulastri.

BACA JUGA:Mie Goreng Jawa, Cita Rasa Tradisional yang Tetap Dicintai di Tengah Arus Modernisasi Kuliner

BACA JUGA:Sambal Nanas Khas Palembang, Perpaduan Pedas-Manis yang Menggugah Selera

Menurutnya, roti panggang berhasil menemukan kembali momentumnya karena dua hal: kesederhanaan dan fleksibilitas.

 

“Di masa sekarang, banyak orang ingin makanan yang cepat, murah, tapi tetap enak dan punya nilai emosional. Roti panggang menjawab kebutuhan itu.

Ia bisa disajikan manis atau gurih, bisa dimakan pagi, siang, atau malam. Bahkan bisa jadi camilan sambil bekerja atau nonton Netflix,” jelas Maria.

 

Data dari layanan pengantaran makanan online pun menunjukkan peningkatan pesanan roti panggang sejak awal tahun 2024.

Menurut laporan dari salah satu platform besar, permintaan terhadap menu roti panggang meningkat hingga 35% dibanding tahun sebelumnya, terutama pada kategori sarapan dan camilan sore.

 

Tak hanya di kafe dan rumah makan, roti panggang juga kembali populer di rumah tangga.

Di media sosial seperti TikTok dan Instagram, video resep roti panggang viral dengan jutaan penonton.

Banyak kreator konten berbagi cara membuat roti panggang dengan alat sederhana, dari pan biasa hingga toaster modern, lengkap dengan tips membuat isian yang unik.

 

Salah satu tren yang viral adalah "Korean Street Toast", roti panggang ala Korea yang biasanya berisi kol tumis, wortel, telur, dan keju, lalu disiram saus mayo dan saus tomat.

Hidangan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia yang mulai menggemari makanan Korea.

 

Tak hanya memuaskan lidah, roti panggang juga mulai dilirik sebagai peluang bisnis UMKM.

Banyak pengusaha kecil membuka gerai roti panggang keliling atau booth kecil di area perkantoran dan kampus.

Dengan modal yang relatif kecil, mereka dapat meraih keuntungan yang cukup besar karena bahan baku yang mudah didapat dan proses pembuatan yang cepat.

 

Salah satu pelaku UMKM, Wenny Kartika, mengatakan bahwa bisnis roti panggang yang ia rintis sejak akhir 2023 kini sudah memiliki dua cabang kecil di kota Bekasi.

“Awalnya saya hanya jual lewat Instagram dan melayani pesanan dari teman-teman.

Tapi sekarang sudah ada karyawan dua orang. Harapannya bisa buka outlet resmi tahun depan,” ungkap Wenny.

 

Dengan segala potensi dan fleksibilitasnya, roti panggang tampaknya bukan sekadar makanan ringan biasa.

Ia telah berevolusi menjadi ikon kuliner yang menyatukan nostalgia, kreativitas, dan peluang bisnis yang menjanjikan.

 

Dan meski hanya berasal dari dua lembar roti dan sedikit isian, roti panggang berhasil menunjukkan bahwa kuliner tidak harus rumit untuk menjadi luar biasa.

Kadang, kesederhanaanlah yang justru paling berkesan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: