Tumis Daun Singkong, Menu Tradisional yang Kian Diminati di Tengah Tren Kuliner Modern

Tumis Daun Singkong, Menu Tradisional yang Kian Diminati di Tengah Tren Kuliner Modern

Di tengah gempuran makanan modern, siapa sangka tumis daun singkong kembali jadi primadona.-Fhoto: Istimewa-

“Dengan Rp15.000, pelanggan bisa mendapatkan satu porsi tumis daun singkong yang siap dipanaskan.

Sangat praktis untuk anak kos atau pekerja kantoran,” ujar Teti Ningsih, pemilik usaha Dapur Kampung di Bandung.

 

Pemerintah daerah juga turut mendukung promosi makanan lokal seperti ini.

Melalui dinas pariwisata dan UMKM, tumis daun singkong sering disajikan dalam festival kuliner daerah sebagai bentuk pelestarian budaya kuliner.

 

Tumis daun singkong bukan sekadar makanan sederhana, tapi juga simbol dari kearifan lokal, ketahanan pangan, dan kreativitas dalam berinovasi.

Di tengah tren makanan cepat saji dan impor, kehadiran menu seperti ini menjadi pengingat bahwa cita rasa Indonesia tetap bisa bersaing, bahkan dengan sajian internasional sekalipun.

 

 

 

Dari dapur rumah sederhana hingga meja restoran mewah, tumis daun singkong membuktikan bahwa kelezatan tak selalu bergantung pada bahan mahal atau teknik rumit.

Terkadang, rasa yang paling melekat justru berasal dari kesederhanaan yang dimasak dengan hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: