Sepanjang 2025, 127,55 Hektar Lahan di Ogan Ilir Terbakar, Lebih Luas dari OKI

Kalaksa BPBD Ogan Ilir Edy Rahmad (Kiri)-Foto:dokumen palpos-
OGAN ILIR, PALPOS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir mencatat sebanyak 54 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah terjadi sepanjang tahun 2025 hingga awal Agustus ini.
Akibatnya, sebanyak 127,55 hektar lahan hangus terbakar di berbagai wilayah kecamatan di Ogan Ilir.
Kepala Pelaksana BPBD Ogan Ilir, Edy Rahmad, mengungkapkan bahwa luas lahan terbakar di Ogan Ilir tahun ini bahkan melebihi luas karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang secara geografis bahkan memiliki lahan tidur dan lahan gambut lebih besar.
“Ini cukup mengkhawatirkan, karena Ogan Ilir sebenarnya tidak seluas OKI, namun justru mengalami kebakaran yang lebih parah,” ujarnya. Senin (4/8/2025)
BACA JUGA:Lima Rumah Hangus Terbakar di Desa Ulak Kerbau Lama, Kerugian Capai Rp 3 Miliar
BACA JUGA:40 Hektar Lahan Jagung Program Ketahanan Pangan di Muara Kuang Terendam Banjir
Sebagai langkah antisipasi, lanjut Edy, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sejak 2 Mei 2025 telah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla.
Berbagai upaya pencegahan dilakukan melalui koordinasi lintas sektor yang dibahas dalam rapat bersama instansi terkait.
Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, bahkan telah menerbitkan surat edaran kepada para camat dan kepala desa agar turut serta menjadi komando dalam penanggulangan dan penindakan terhadap karhutla.
“Bupati meminta para camat dan kades menjadi komando dalam pencegahan karhutla di wilayah masing-masing.
BACA JUGA:Rumah Warga di Sungai Rambutan Ludes Terbakar, Diduga Akibat Konsleting Listrik
BACA JUGA:Antar Pacar Pulang, Pria di Pemulutan Ini Malah Kena Keroyok, Alami Luka Tikam
Sosialisasi bahaya karhutla harus terus digalakkan kepada masyarakat, terutama soal pentingnya pengawasan dan upaya dini,” terang Edy
Tidak hanya itu, Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo juga telah mengeluarkan ultimatum kepada para camat dan kepala desa.
“Kapolres mengingatkan bahwa setiap kepala desa harus aktif di lapangan jika terjadi karhutla.
Jika tidak aktif, akan ada tindakan tegas, termasuk evaluasi penggunaan dana desa yang seharusnya bisa dialokasikan untuk pencegahan kebakaran,” tambah Edy.
BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir Hadiri Pagelaran Busana Swarna Songket Nusantara, Pakai Batik Motif Ini
BACA JUGA:Polisi dan TNI Bubarkan Hiburan di Segayam Ogan Ilir Yang Nekat Putar Musik Remix
Sejumlah desa di Ogan Ilir telah memanfaatkan dana desa untuk pengadaan peralatan pencegahan dini, seperti mesin pompa dan selang air.
Upaya ini dinilai sangat penting dalam merespons kebakaran sebelum api membesar dan menyebar ke wilayah lain.
Apabila karhutla tidak dapat ditangani oleh satgas desa, maka barulah diambil alih oleh BPBD Ogan Ilir.
Saat ini, BPBD telah mendirikan beberapa posko siaga, antara lain di Desa Pulau Semambu dan Kecamatan Tanjung Raja. Sementara posko induk berada di Kantor BPBD Ogan Ilir.
Bantuan juga datang dari BPBD Provinsi Sumatera Selatan yang telah menyiapkan posko tambahan di wilayah Simpang Desa Lorok, Indralaya Utara dan Kertapati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: