Sumsel Lirik Sungai Lematang Jadi Jalur Batubara, Cik Ujang: Kita Perlu Akomodasi Dunia Usaha

Sumsel Lirik Sungai Lematang Jadi Jalur Batubara, Cik Ujang: Kita Perlu Akomodasi Dunia Usaha-Foto:dokumen palpos-
LAHAT, PALPOS.ID – Wakil Gubernur Sumatera Selatan H. Cik Ujang menyampaikan bahwa pemerintah daerah tengah serius mempertimbangkan alur sungai sebagai jalur angkutan batubara.
Hal ini guna memberikan kenyamanan bagi para pengusaha dan menciptakan distribusi batubara yang lebih efisien dan aman.
Penegasan itu disampaikan Cik Ujang saat meninjau langsung kondisi alur Sungai Lematang dan tersus batubara di wilayah Lahat, Rabu (6/8/2025).
Peninjauan dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap kemudahan dunia usaha, khususnya di sektor pertambangan.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Matangkan Persiapan Pornas KORPRI XVII, Tuan Rumah Siapkan Kenyamanan Total
BACA JUGA:Pertamina Wujudkan Komitmen Pemberdayaan UMKM Sumatera Selatan Melalui Sriwijaya Expo 2025
“Ini bagian dari monitoring kita untuk memastikan pengusaha batubara bisa bekerja dengan nyaman. Kita cari jalan yang tidak mengganggu masyarakat,” ujar Cik Ujang.
Ia menegaskan, langkah ini juga merupakan implementasi dari instruksi Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang melarang angkutan batubara melintasi jalan umum, demi menjaga keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
Menurut Cik Ujang, potensi pemanfaatan sungai sebagai jalur transportasi sangat terbuka, terutama jika dapat menghubungkan daerah penghasil batubara seperti Lahat dan Muara Enim dengan jalur sungai besar seperti Sungai Musi.
Namun ia mengakui bahwa Sungai Lematang memiliki kendala teknis berupa kondisi pasang surut yang menyulitkan kapal berukuran besar.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Tekankan Transformasi Ekonomi Produktif saat Sertijab Kepala BI Sumsel
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Gelar Job Fair 2025, Sediakan 2.000 Lowongan Kerja untuk Kurangi Pengangguran
Meski demikian, izin untuk memperdalam alur sungai sudah ada, dan dapat ditindaklanjuti sesuai hasil survei.
“Kadang-kadang saat musim kemarau, perahu saja bisa kandas. Tapi kalau hujan, debit airnya besar.
Kita perlu data lebih detail untuk memutuskan,” katanya.
Ia juga menyoroti bahwa Sungai Musi sudah berjalan dengan baik dan mampu menampung tongkang ukuran besar.
BACA JUGA:Sertijab Kepala BI Sumsel, Herman Deru Tekankan Pentingnya Ekonomi Produktif dan Inklusi Keuangan
Namun, jika jalur baru seperti Muara Lematang bisa dibuka, maka beban transportasi akan tersebar lebih merata.
“Ini akan mendukung efisiensi distribusi dan mempercepat logistik. Investor pasti melihat ini sebagai peluang,” tambahnya.
Cik Ujang menegaskan, pertumbuhan investasi di Sumsel, terutama di sektor batubara, menuntut kesiapan infrastruktur dari hulu hingga hilir.
Transportasi merupakan kunci penting agar sektor ini terus berkembang.
Ia juga berharap survei lapangan ini segera menghasilkan rekomendasi teknis yang bisa ditindaklanjuti oleh OPD terkait serta pemerintah pusat bila diperlukan dukungan lintas kewenangan.
Dengan solusi transportasi berbasis sungai, ia optimistis pengusaha batubara akan mendapatkan kenyamanan lebih, sekaligus menjawab keluhan masyarakat terhadap kemacetan dan kerusakan jalan akibat truk-truk batubara.
Langkah ini menjadi bagian dari agenda besar Pemerintah Provinsi Sumsel untuk menyelaraskan pertumbuhan ekonomi daerah dengan kepentingan masyarakat luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: