Wingko Babat : Kue Tradisional yang Tetap Melekat di Hati Masyarakat

Wingko Babat, kue kelapa legendaris yang lahir di Babat, tumbuh besar di Semarang. -Fhoto: Istimewa-
BACA JUGA:Panada : Kuliner Khas Manado Yang Semakin Di Gemari Di Seluruh Nusantara
Adonan kemudian dipanggang hingga bagian luarnya kecokelatan dan bagian dalamnya tetap lembut dan legit.
Teksturnya kenyal dengan rasa manis yang pas dan aroma kelapa yang khas membuat kue ini digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.
Tidak sedikit yang menganggap Wingko Babat sebagai "teman minum teh terbaik".
Rasanya yang tidak terlalu manis dan teksturnya yang padat menjadikannya pas dinikmati di sore hari bersama secangkir teh hangat.
BACA JUGA:Kue Lumpur : Kelezatan Tradisional yang Tetap Relevan di Tengah Modernitas
BACA JUGA:Kue Sus Buah, Inovasi Segar yang Kian Digemari Pecinta Kuliner Tanah Air
Ahmad Riyadi, salah satu produsen Wingko Babat generasi ketiga di Semarang, menyampaikan bahwa kunci dari cita rasa otentik wingko terletak pada kelapa yang digunakan.
"Kelapa harus dipilih yang sedang – tidak terlalu muda, tidak terlalu tua.
Dan parutannya harus kasar supaya masih terasa serat kelapanya," ujar Ahmad saat ditemui di tempat produksinya di kawasan Pandanaran.
Meskipun wingko tradisional tetap menjadi favorit, beberapa pelaku UMKM kini mulai berinovasi dengan varian rasa baru, seperti cokelat, durian, pandan, hingga keju.
Bentuk dan kemasannya pun mulai dimodifikasi agar lebih menarik bagi generasi muda dan pasar luar daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: