Sempol Ayam : Jajanan Keinginan Kian Digemari Masyarakat Indonesia

Sempol Ayam : Jajanan Keinginan Kian Digemari Masyarakat Indonesia

Sempol ayam, jajanan kaki lima favorit yang semakin digemari.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, kuliner Indonesia mengalami transformasi besar, khususnya pada jajanan kaki lima yang semakin diminati oleh berbagai kalangan.

Salah satu jajanan yang berhasil mencuri perhatian adalah sempol ayam.

Meski sederhana, makanan ini berhasil menembus pasar jajanan nasional dan bahkan mulai dijajakan di berbagai pusat perbelanjaan hingga layanan pesan antar online.

Sempol ayam adalah makanan ringan yang berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Makanan ini terbuat dari campuran daging ayam giling, tepung tapioka, bumbu-bumbu khas seperti bawang putih, merica, dan garam.

BACA JUGA:Kentang Goreng : Camilan Favorit yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

BACA JUGA:Dadar Jagung : Camilan Tradisional yang Tetap Eksis dan Digemari Banyak Orang

Adonan tersebut kemudian dibentuk menyerupai sate, dililitkan pada tusukan bambu atau batang serai, lalu direbus sebentar sebelum digoreng dengan balutan telur.

Rasanya gurih, teksturnya kenyal, dan cocok disantap dengan saus sambal atau bumbu kacang.

Popularitas sempol ayam tidak lepas dari faktor harga yang terjangkau serta rasanya yang mudah diterima oleh lidah masyarakat Indonesia.

Harganya yang murah, biasanya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per tusuk, membuatnya sangat digemari oleh pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran.

Menurut beberapa sumber, sempol ayam mulai dikenal luas sekitar tahun 2010-an di Malang.

BACA JUGA:Cilor, Jajanan Kaki Lima yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Kekinian

BACA JUGA:Cimol : Jajanan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Modern

Awalnya, makanan ini dibuat oleh pedagang kecil sebagai variasi dari gorengan atau jajanan berbasis tepung yang telah lebih dulu populer.

Namun, karena penggunaan daging ayam sebagai bahan utama, sempol memiliki nilai gizi yang sedikit lebih tinggi dibandingkan gorengan biasa.

Setelah viral melalui media sosial dan mendapat sambutan positif dari masyarakat, sempol ayam mulai menyebar ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, hingga Medan.

Tidak sedikit pedagang kaki lima yang kemudian membuka gerai khusus sempol ayam, bahkan ada yang mengembangkan varian isi seperti keju, sosis, hingga sempol pedas level ekstrem.

BACA JUGA:Cakwe, Jajanan Klasik yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Modern

BACA JUGA:Piscok, Camilan Kekinian yang Tetap Jadi Favorit dari Masa ke Masa

Kesuksesan sempol ayam juga menjadi ladang usaha bagi banyak orang.

Di berbagai kota, usaha sempol ayam bisa dimulai dengan modal kecil namun mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Dengan bahan baku yang mudah didapat dan teknik pembuatan yang tidak rumit, siapa pun bisa belajar membuat sempol ayam dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan.

Beberapa pelaku usaha bahkan mengembangkan bisnis sempol ayam menjadi franchise atau waralaba.

Mereka menyediakan paket usaha lengkap, mulai dari resep, alat masak, hingga pelatihan pembuatan sempol bagi mitra yang ingin bergabung.

Ini membuat sempol ayam tidak hanya menjadi makanan ringan, tetapi juga menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat, terutama di tengah sulitnya mencari pekerjaan tetap.

Inovasi juga menjadi kunci keberhasilan sempol ayam bertahan di tengah ketatnya persaingan jajanan modern. Kini, tidak hanya sempol ayam original yang dijajakan. Beberapa varian populer antara lain:

Sempol ayam keju, dengan isian keju leleh di tengahnya.

Sempol ayam pedas, dengan tambahan cabai rawit halus dalam adonan.

Sempol crispy, dibalut tepung roti sebelum digoreng.

Sempol ayam mozzarella, perpaduan antara rasa tradisional dan modern.

Kehadiran varian rasa ini menjadikan sempol ayam semakin menarik dan tidak membosankan.

Beberapa penjual bahkan membuat challenge pedas dengan berbagai level yang menantang pembeli untuk mencoba sensasi berbeda.

Meski digemari, sempol ayam tetap menghadapi tantangan, terutama dalam hal kebersihan dan keamanan pangan.

Banyak konsumen yang mengkhawatirkan penggunaan bahan-bahan tidak sehat seperti pengawet, pewarna, atau daging ayam yang tidak segar.

Oleh karena itu, edukasi kepada penjual tentang pentingnya menjaga kualitas bahan baku dan proses produksi sangat diperlukan.

Pemerintah daerah dan instansi terkait juga diharapkan dapat memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM sempol ayam agar dapat memproduksi secara higienis dan memiliki izin edar yang jelas.

Langkah ini penting agar makanan seperti sempol ayam tidak hanya populer secara luas, tetapi juga aman dikonsumsi.

Selain itu, di tengah gempuran makanan asing dan tren kuliner luar negeri, sempol ayam membuktikan bahwa jajanan lokal tetap bisa bertahan dan bersaing.

Dengan mengedepankan cita rasa khas Indonesia, harga terjangkau, dan inovasi tanpa henti, sempol ayam diyakini akan terus menjadi salah satu ikon kuliner jalanan Indonesia.

Sempol ayam bukan sekadar jajanan biasa. Ia merupakan simbol kreativitas masyarakat Indonesia dalam menciptakan makanan yang sederhana namun lezat dan bernilai jual tinggi.

Dengan dukungan berbagai pihak, sempol ayam berpotensi menjadi kuliner lokal yang mendunia.

Kini, tinggal bagaimana kita menjaga kualitas dan melestarikan cita rasa khasnya agar tetap dicintai oleh generasi sekarang dan masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: