Onion Ring, Camilan Renyah yang Kembali Naik Daun di Kalangan Milenial

Onion Ring, Camilan Renyah yang Kembali Naik Daun di Kalangan Milenial

Renyah, gurih, dan selalu bikin nagih.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID - Onion ring, camilan klasik berbahan dasar bawang bombai yang dibalut tepung lalu digoreng renyah, kembali menjadi primadona di kalangan pecinta kuliner Indonesia, khususnya generasi milenial dan Gen Z.

Camilan yang awalnya populer di Amerika Serikat ini kini menjelma menjadi sajian wajib di berbagai kafe, restoran cepat saji, hingga gerai UMKM di Indonesia.

 

Fenomena kembalinya onion ring sebagai tren makanan kekinian tidak lepas dari pengaruh media sosial, terutama TikTok dan Instagram, di mana video-video mukbang dan food review sering menampilkan sajian ini dengan berbagai inovasi, dari yang klasik hingga versi fusion yang unik.

 

 

Menurut Chef Armand Wijaya, seorang chef profesional dan food consultant yang berbasis di Jakarta, onion ring sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia.

BACA JUGA:Keripik Tempe, Camilan Tradisional yang Kian Mendunia

BACA JUGA:Resep Tunjang Khas Padang, Gurih Berpadu Pedas yang Bikin Nagih

Namun, baru beberapa tahun terakhir ini popularitasnya melonjak kembali.

 

"Kalau dulu onion ring hanya dikenal sebagai pendamping burger atau menu tambahan di restoran fast food, sekarang justru jadi menu utama di beberapa tempat.

Banyak kafe sekarang menyajikan onion ring dengan saus keju spesial, bubuk rasa, atau topping daging cincang, menjadikannya lebih menarik," ujarnya.

 

Chef Armand juga menyebut bahwa tekstur renyah dan rasa gurih-manis dari bawang bombai yang dimasak dengan tepat menjadi daya tarik utama onion ring.

BACA JUGA:Tempe Goreng Crispy : Camilan Tradisional yang Kian Populer dan Kekinian

BACA JUGA:Mengenal Tape Goreng : Cemilan Tradisional yang Tetap Eksis di Era Modern

 

 

Tren ini juga membawa dampak positif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner.

Salah satu contohnya adalah Dinda Sari, pemilik gerai camilan “RingRang” di kawasan Bekasi.

Ia mengaku omzetnya naik dua kali lipat sejak memperkenalkan variasi onion ring dalam menunya.

 

“Saya mulai jualan onion ring dengan berbagai rasa, seperti balado, BBQ, dan keju pedas. Ternyata laris banget, terutama di kalangan anak muda.

BACA JUGA:Sempol Ayam : Jajanan Keinginan Kian Digemari Masyarakat Indonesia

BACA JUGA:Kentang Goreng : Camilan Favorit yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Mereka suka karena tampilannya estetik dan rasanya cocok buat nongkrong sambil ngemil,” kata Dinda.

 

Untuk memperluas pasar, Dinda juga aktif memasarkan produknya lewat media sosial dan platform delivery online.

Tak hanya menjual dalam bentuk siap makan, ia juga mulai menawarkan onion ring beku (frozen) untuk konsumen rumahan yang ingin menggoreng sendiri di rumah.

 

 

Peran platform digital seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood juga mempercepat distribusi dan eksposur camilan ini.

Menurut data dari GoFood Indonesia, pencarian untuk menu “onion ring” meningkat hingga 65% dalam enam bulan terakhir, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.

 

Hal ini menunjukkan bahwa onion ring bukan sekadar tren sesaat, tetapi juga memiliki potensi menjadi salah satu menu favorit yang berkelanjutan jika terus dikembangkan secara kreatif.

 

 

Beberapa kafe bahkan menciptakan varian onion ring yang tidak biasa, seperti onion ring isi keju mozzarella, onion ring berlapis tepung tempura ala Jepang, hingga onion ring vegan yang dibuat dari bawang organik dan tepung bebas gluten.

 

Salah satu inovator di bidang ini adalah restoran “FryDay” di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.

Mereka menyajikan onion ring dalam bentuk "tower" dengan saus celup buatan sendiri yang dibuat dari bahan lokal, seperti sambal matah mayo dan saus rendang creamy.

 

“Kami ingin memadukan budaya lokal dengan makanan populer dari luar negeri.

Jadi onion ring kami tidak hanya sekadar digoreng, tapi juga dikombinasikan dengan cita rasa Nusantara,” jelas Reza Mahendra, Head Chef FryDay.

 

 

Meski terlihat mudah, membuat onion ring yang sempurna bukanlah hal sepele.

Menurut Chef Armand, salah satu tantangan utama adalah menjaga kerenyahan tanpa membuat bagian dalam terlalu lembek atau minyakannya berlebihan.

Oleh karena itu, pemilihan bahan, teknik pemotongan, dan suhu penggorengan menjadi kunci penting.

 

Namun di sisi lain, peluang bisnis dari produk ini masih sangat terbuka.

Dengan maraknya tren makan praktis dan camilan yang bisa dibawa pulang (takeaway), onion ring bisa menjadi pilihan yang menjanjikan, baik sebagai produk utama maupun pelengkap.

 

 

Onion ring mungkin terlihat sederhana, namun di balik bentuknya yang bulat dan renyah, tersimpan potensi besar dalam dunia kuliner modern.

Di tengah derasnya arus makanan cepat saji dan fusion food, kehadiran onion ring yang terus bertransformasi membuktikan bahwa camilan klasik pun bisa tetap relevan dengan sentuhan inovasi.

 

Bagi para pelaku usaha kuliner, tren ini bisa menjadi inspirasi untuk terus menciptakan menu kreatif yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menarik perhatian pasar digital yang terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: